MAKASSAR, Bl — Data mengenai jumlah TKI illegal memang tidak ada. Namun demikian, Kota Palopo diperkirakan menempati urutan ketiga di Provinsi Sulawesi Selatan dalam hal jumlah warga yang menjadi TKl secara illegal/ non-prosedural. Kondisi ini menjadi dasar dilaksanakannya sosial isasi P2TKI kepada masyarakat Kota Palopo pada Jumat (11/08) di Gedung Veteran, kota Palopo.
Anggota DPR-RI Komisi IX dari Fraksi Partai Golkar, drg. Andi Fauziah Pujiwati Hatta menyatakan bahwa sosialisasi ini
sebagai bentuk pencegahan,karena kalau warga sudah terlanjur berangkat secara non-prosedural, kemungkinannya untuk bermasalah sangat besar. Dan kalau sudah bermasalah, urusannya akan sangat rumit. Fauziah menuturkan pengalamannya sepulang dari kunjungan kerja di Arab Saudi ketika transit di Qatar, Fauziah dan rekan-rekannya bertemu dengan dua ibu mantan TKl yang masing-masing membawa bayi. lbu yang satu bayinya berumur tiga bulan, sedangkan yang satunya lagi bayinya masih berumur 3 minggu. Mer eka baru saja keluar dari penjara setelah ditahan selama dua bulan.Dengan demikian, ibu yang satunya ditang kap saat bayinya berumur satu bulan, sedangkan yang satunya lagi melahirkan di dalam penjara. Bayi mer eka dititipkan ke polisi wanita dan hanya boleh men emui bayinya selama 1,5 jam dalam sehari. Keduanya ditangkap karena tidak memiliki dokumen.
Keberangkatan TKI ilegal sebagai sebagian besar karena bujuk rayu dan mulut manis para calo. untuk itu, diperlukan pengetahuan dan kewaspadaan terhadap calo. Kasubdit Sosialisasikan BNP2TKI. Joko Purwanto mewanti – wanti kepada peserta sosialisasi agar mewaspadai calo.
“Kalau ada orang orang yang menawarkan ke Kuwait, ke Saudi, ke Bahrain, ke Riyadh, dan neg ara Timur Tengah lainnya sektor rumah tangga, itu bohong. Sudah pasti calo. Bapak ibu boleh cari beritanya Mabes Polri, Bareskrim menangkap Bun gawati, tokoh trafficking Indonesia. Sudah 13.000 orang telah dikirim secara illegal,” ungkapnya.
Kepala BP3TK1 Makassar, Mohd. Agus Bustami menambahkan ciri ciri lain para calo. “Kalau ada yang mengatakan ‘ Gampang itu, kapan mau berangkat, be sok pun bisa. Kami siap biayai,'” ujar Agus Bustami menirukan ucapan khas para calo. (bnp2tki)