Keluarga PMI Jenggik Utara Produksi Masker
Mengisi hari dirumah saja dengan kreativitas yang menguntungkan keluarga
Mataram, BP2MI (17/4) – Ditengah pandemi Covid-19 yang bukan hanya mengancam kesehatan masyarakat tapi juga perekonomian, ternyata hal ini masih bisa dilihat sebagai peluang usaha baru bagi sebagian orang. Salah satunya Reni warga dusun Lendang Jaran desa Jenggik Utara kabupaten Lombok Timur. Ia adalah istri dari Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang sudah 28 bulan bekerja di Johor Malaysia sebagai pekerja ladang.
Reni termasuk dalam binaan Komunitas Keluarga Buruh Migran (KKBM) BP3TKI Mataram di desa Jenggik Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB). Melihat adanya kebutuhan masker kain di masyarakat selama pandemi Covid-19 dan dengan berbekal kemampuan menjahit, Reni dan rekannya Citra menjadikan ini sebagai peluang usaha yang menjanjikan disaat kondisi sekarang. “Jadi tidak hanya dapat membantu memenuhi kebutuhan masker, tetapi dapat membantu perekonomian kami juga,” jelasnya.
Dalam sehari mereka mampu memproduksi 40-50 masker. Meski belum banyak, masker buatan mereka mampu memenuhi pesanan dari pemerintah Desa dan Kecamatan hingga beberapa relawan Covid-19 yang membutuhkan. Meski demikian Reni dan Citra berharap bisa menambah jumlah produksinya sehingga kebutuhan masker kain mereka bisa terpenuhi. Masker produksinya dijual hanya dengan harga Rp 5.000 per buah.
BP3TKI Mataram berharap masyarakat NTB terutama pemerintah daerah bisa memanfaatkan produksi mereka sehingga bisa banyak terserap dan masyarakat yang membutuhkan masker kain bisa terpenuhi dengan produksi lokal seperi ini. BP3TKI Mataram juga telah memesan masker tersebut untuk dibagikan kepada PMI saat BP3TKI Mataram memfasilitasi kepulangan mereka di Bandara Internasional Lombok.***(Humas/Mataram)