KesehatanNasional

Jamur Cordyceps di Uji sebagai Antivirus Corona

Jamur Cordyceps memiliki struktur yang bisa menghambat penyebaran virus

 

Surabaya, BI Para ilmuwan di berbagai negara berlomba-lomba menciptakan anti virus atau mencari obat untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh manusia, agar bisa membantu menghambat penyebaran terhadap seseorang yang terinfeksi virus tersebut.

Melansir JawaPos, di Indonesia  baru-baru ini, ditemukan jamur Cordyceps. Jamur ini menurut Guru Besar Fakultas MIPA dan Pakar Biomolekuler Universitas Brawijaya, Prof. Widodo, memiliki struktur yang bisa menghambat replikasi virus corona secara langsung, bisa bersifat antivirus.

“Sudah lama dipakai masyarakat khususnya di Tibet, Tiongkok, Korea karena keunggulannya memiliki beberapa senyawa aktif yang bekerja sistemik, ada yang antiviral berdasarkan studi metadata, strukturnya memiliki kesamaan dengan senyawa antivirus,” ujar dia dalam diskusi tentang kekuatan bahan alami untuk memperkuat imunitas tubuh via daring, Rabu (13/5) dilansir dari ANTARA.

Lebih lanjut, pada Covid-19 hal esensial ialah munculnya badai sitokin dan untuk menghambatnya perlu senyawa antiinflamasi. Cordyseps punya potensi menurunkan badai sitokin dan harapannya badai sitokin bisa diangkat.

Selain potensi antivirus, kata Widodo, jamur Cordyceps juga bisa membantu meningkatkan kemampuan pernapasan, yang merupakan kabar baik untuk mereka yang mengalami kesulitan atau gangguan pernapasan.

Hanya saja belum ada uji klinis mengenai efektivitas antivirus jamur ini, walau secara tradisional sudah lama digunakan masyarakat. Untuk itu tim dokter dan peneliti di Indonesia saat ini bersiap melakukan uji klinis pada pasien Covid-19 di Wisma Atlet, Jakarta.

“Kami sudah menyiapkan protokol uji klinik di Wisma Atlet, untuk pasien, tinggal tunggu beberapa minggu. Kita berharap hasilnya bagus, bisa memberikan kontribusi untuk penanganan Covid-19 di Indonesia,” kata Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Traditional dan Jamu Indonesia, Inggrid Tania.

Selain jamur Cordyseps, Inggrid menambahkan, penelitian mengenai tanaman herbal atau jamu Indonesia untuk pasien Covid-19 secara umum tinggal menunggu perizinan uji klinik.

Pada pasien Covid-19 jejamuan Indonesia seperti empon-empon jelasnya, bisa membantu ketika terjadi badai sitokin pada peradangan paru-paru berat.

Editor : Kuswandi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button

AdBlock Terdeteksi!

Silahkan matikan / whitelist website ini jika anda menggunakan AdBlock Extension. Iklan dari website ini sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan bisnis kami. Terima Kasih. - Please turn off / whitelist this website if you're using AdBlock Extension. Advertising from this website is vital for the sustainability of our business. Thank You.