Mengenal Prof Jackie Y. Ying
Ilmuwan Jackie Y.Ying Pencipta Rapid Test Covid-19 Tercepat, Hanya 5 Menit
BI — Melansir JawaPos.com – Namanya adalah Jackie Y. Ying. Sosok perempuan hebat ini dikenal sebagai ilmuwan asal Singapura yang lahir di Taipei. Namanya semakin dikenal sebagai tokoh hebat dalam penanggulangan pandemi Covid-19. Sebab dia bersama tim mengepalai Lab NanoBio disebut berhasil menciptakan Rapid Test cepat.
Alat itu berhasil mengetahui apakah seseorang memiliki Covid-19 hanya dalam lima menit. Ketika disetujui, metode ini menjadi tes tercepat. Sehingga rapid test yang diciptakannya berbeda dengan yang sudah ada.
Dalam laman Islamic World Of Academic Sciences, Prof Jackie Y. Ying merupakan seorang mualaf. Dia lulus dengan gelar BE summa cum laude dalam bidang Teknik Kimia dari The Cooper Union pada 1987.
Sebagai Sarjana PhD Laboratorium AT&T Bell di Universitas Princeton, dia memulai penelitian di bidang kimia bahan. Dia mengejar penelitian dalam bahan nanokristalin dengan Prof. Herbert Gleiter di Institute for New Materials, Saarbrücken, Jerman sebagai NSF-NATO Fellow Post-doktoral dan Alexander von Humboldt Research Fellow. Dia bergabung dengan fakultas Teknik Kimia di Massachusetts Institute of Technology (MIT) pada 1992, dan menjadi Profesor Penuh termuda pada usia 35 tahun pada tahun 2001.
Ying saat ini adalah Direktur Eksekutif dari Institut Bioteknologi dan Nanoteknologi (IBN), Singapura. IBN adalah lembaga multidisiplin yang didirikan oleh Prof. Ying pada Maret 2003 untuk memajukan batas-batas teknik, sains dan kedokteran.
Ying memiliki lebih dari 180 paten utama yang diberikan atau ditangguhkan, 32 di antaranya telah dilisensikan ke perusahaan multinasional dan pemula. Dia juga terpilih sebagai mahasiswa Akademi Sains Dunia Islam pada 2017.
Terkait rapid test Covid-19 cepat ciptaannya, Prof Ying berharap bisa disetujui dalam waktu satu bulan. Tes ini mencari bahan genetik virus dalam sekresi pasien. Sampel ini kemudian dimasukkan ke dalam perangkat portabel yang akan memberikan hasil dalam waktu sekitar lima hingga 10 menit, menggunakan metode amplifikasi yang sangat cepat yang mereka beri nama Cepat.
“Kami telah melakukan beberapa validasi klinis awal di rumah sakit menggunakan sampel pasien nyata, dan menemukan tes itu sangat sensitif dan akurat,” kata Prof Ying seperti dilansir dari Straits Times, Kamis (7/5).
Setelah disetujui, teknologi tersebut dapat digunakan untuk membuat kit yang bermanfaat bagi rumah sakit. Sehingga bisa diadaptasi untuk digunakan di klinik dokter umum.
Dia dan timnya adalah di antara para peneliti di seluruh dunia yang berlomba untuk berjuang melawan pandemi Covid-19. Tantangannya, kata Prof Ying, adalah mengembangkan diagnostik yang cepat dan akurat yang dapat dilakukan tanpa menggunakan mesin yang mahal.
Prof Ying mengatakan, dia dan tim ilmuwannya telah bekerja tanpa lelah selama sekitar enam minggu untuk melakukan tes cepat. Dia berharap tes cepat ciptaannya bisa bermanfaat bagi para tenaga medis Singapura atau negara lain.