Semarang, BI. — JawaPos.com– Pasar, rumah sakit, dan lembaga pendidikan menjadi klaster baru persebaran virus korona yang memicu peningkatan kasus Covid-19 di Semarang. Peningkatan aktivitas masyarakat di jalan, pasar, dan pusat belanja, menjelang Lebaran berkontribusi pada peningkatan kasus infeksi virus korona penyebab Covid-19 di ibu kota Jawa Tengah.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menyebut, dalam dua hari terakhir ada tambahan 17 orang yang sudah terkonfirmasi positif Covid-19. ”Masyarakat seakan lupa kalau sedang menghadapi pandemi Covid-19,” kata Hendrar Prihadi seperti dilansir dari Antara pada Jumat (22/5).
Untuk itu, lanjut dia, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Semarang menggelar pemeriksaan masal di pusat-pusat perbelanjaan serta tempat usaha dalam upaya menemukan kasus dan mencegah penyebaran Covid-19. Jika dalam pemeriksaan masal di fasilitas umum ditemukan ada yang terindikasi atau positif terserang Covid-19, fasilitas umum tersebut akan ditutup. ”Begitu juga dengan pasar. Kalau hasil tesnya cukup banyak yang reaktif atau positif juga akan ditutup,” terang Hendrar Prihadi.
Selain itu, Wali Kota Semarang juga memutuskan memperpanjang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PKM) hingga 7 Juni menyusul lonjakan aktivitas orang di Kota Semarang menjelang Lebaran. Keputusan memperpanjang PKM selama 14 hari yang seharusnya berakhir pada tanggal 24 Mei, berdasar konsultasi dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kota Semarang.
”Lonjakan aktivitas masyarakat menyebabkan tren grafik Covid-19 di Kota Semarang kembali naik,” ujar Hendrar Prihadi.
Meski demikian, kata dia, terdapat beberapa perubahan dalam penerapan perpanjangan PKM tersebut. Contoh, jam operasional PKL dan restoran. Sebelumnya wajib tutup pukul 20.00 WIB menjadi pukul 21.00 WIB.
Kapolrestabes Semarang Kombespol Auliansyah Lubis mengatakan, petugas tetap melakukan pengetatan terhadap jalur menuju Kota Semarang. Petugas tetap akan memutar balik kendaraan yang diketahui ditumpangi pemudik yang berasal dari zona merah. ”Kalau yang dari sekitar Semarang akan kami lihat dahulu secara situasional serta dengan pemeriksaan medis,” kata Auliansyah Lubis.