Internasional

Peringatan WHO: Percaya pada Konsep Herd Immunity Covid-19 itu Berbahaya.

Menghadapi covid-19 dengan mengandalkan imunitas masing - masih itu berbahaya

BI- JawaPos.com – Sejumlah negara di dunia saat ini mulai melonggarkan pembatasan dan kebijakan lockdown terhadap pandemi Covid-19. Meski masih menjaga jarak, sejumlah negara mulai melontarkan adanya kepercayaan terhadap konsep Herd Immunity atau Kekebalan Kawanan (kelompok).

Menanggapi konsep dan isu Herd Immunity, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) angkat bicara. WHO menilai keyakinan pada Imunitas Kawanan adalah konsep berbahaya. Terbaik adalah dengan tetap berusaha memutus mata rantai dan menempatkan hidup dalam risiko seperti dilansir dari Mirror, Selasa (12/5).

WHO mengatakan tidak ada yang aman (dari virus) sampai semua orang selamat atau vaksin ditemukan. Dan WHO menilai konsep Herd Immunity itu berbahaya jika diyakini bahwa negara-negara dapat secara ajaib mencapai kekebalan kelompok.

Contohnya seperti Swedia yang telah menolak untuk melakukan penutupan penuh (lockdown). Dan, para ilmuwan di sana optimis bahwa sebagian besar populasi akan mengembangkan antibodi atau dalam istilah kekebalan kelompok. Kondisi itu menggambarkan bagaimana suatu populasi dilindungi dari penyakit jika cukup banyak orang yang mengembangkan kekebalan melalui antibodi yang diciptakan oleh penyakit atau vaksinasi.

“Manusia bukan kawanan, dan dengan demikian, konsep kekebalan kawanan umumnya diterapkan untuk menghitung berapa banyak orang yang perlu divaksinasi dan berapa besar populasi untuk menghasilkan efek itu,” kata Direktur Eksekutif Program Kedaruratan Kesehatan WHO, Dr Mike Ryan, dalam konferensi pers di Jenewa.

“Ini (Covid-19) adalah penyakit serius, ini adalah musuh publik nomor satu, kami telah mengatakannya berulang-ulang,” tukasnya.

“Jadi saya pikir ide ini ketika negara-negara mulai memikirkan langkah-langkah longgar dan tidak melakukan apa-apa, lalu akan tiba-tiba secara ajaib mencapai beberapa kekebalan kawanan, ini adalah perhitungan yang sangat berbahaya, berbahaya,” tegasnya.

Dr Ryan melanjutkan negara-negara anggota yang bertanggung jawab akan melihat semua populasi mereka. Negara harus berusaha melakukan segalanya untuk melindungi kesehatan masyarakat, di sisi lain tetap dan melindungi ekonomi dan hal-hal lain.

“Kita perlu mendapatkan prioritas dengan benar ketika memasuki fase selanjutnya dari pertarungan ini,” paparnya.

Pimpinan Teknis Penanganan Covid-19 WHO, Dr Maria Van Kerkhove, mengatakan data awal dari penelitian menunjukkan bahwa tingkat populasi yang sangat rendah sebenarnya telah terinfeksi penyakit ini. Tampaknya ada pola yang konsisten sejauh ini, bahwa sebagian kecil orang memiliki antibodi.

“Kekebalan kawanan biasanya merupakan frasa yang digunakan soal vaksinasi. Misalnya menghitung jumlah populasi yang perlu memiliki kekebalan untuk dapat melindungi sisa populasi. Kami tidak tahu persis level apa yang dibutuhkan untuk Covid-19,” tutup Dr Maria.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button

AdBlock Terdeteksi!

Silahkan matikan / whitelist website ini jika anda menggunakan AdBlock Extension. Iklan dari website ini sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan bisnis kami. Terima Kasih. - Please turn off / whitelist this website if you're using AdBlock Extension. Advertising from this website is vital for the sustainability of our business. Thank You.