JAKARTA, BI — Presiden memberikan mandat kepada 17 peneliti dari Universitas Airlangga Surabaya secara resmi guna melakukan riset dan inovasi.
Langkah Presiden tersebut merupakan salah satu usaha mempercepat penanganan virus corona baru (Covid-19).
Penyerahan surat keputusan penetapan peneliti diterima secara simbolis oleh Rektor Unair Surabaya Prof Mohammad Nasih dari Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi COVID-19 Prof Ali Ghufron Mukti yang digelar secara daring.
Prof Nasih di Surabaya, Jumat, mengucapkan terima kasihnya telah dipercaya melaksanakan riset dan inovasi yang dipimpin langsung Kementerian Riset dan Teknologi bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional.
Bersama tim dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, ada empat kategori kelompok riset dan inovasi untuk mempercepat penanganan Covid-19 yang akan diteliti, yakni pencegahan, penyaringan dan diagnosis, alat kesehatan dan pendukung, obat-obatan dan terapi, serta sosial humaniora.
“Unair berkomitmen berpartisipasi dalam penanganan Covid-19 dari hulu hingga hilir, mulai dari penanganannya hingga penemuan vaksin sebab selama ini rata-rata vaksin dihasilkan dari luar negeri,” ucapnya.
Selain beberapa kegiatan yang dilaksanakan bersama konsorsium, Unair juga terlibat dengan mitra lainnya. Unair akan terus berupaya untuk menghasilkan vaksin khusus masyarakat Indonesia yang diuji coba pada virus lokal.
Penelitian yang dimandatkan kepada Unair ini bekerja sama dengan para peneliti luar negeri.(bi/rep)