Jawa Tengah, BI — JawaPos.com – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyampaikan, tidak ingin terburu-buru mengeluarkan kebijakan penerapan tatanan kehidupan baru atau new normal.
Sebelum kurva virus korona atau Covid-19 menurun. Sebab hingga kini kurva Covid-19 di wilayahnya belum menunjukkan penuranan maksimal.
“Kemarin fluktuasinya naik-turun, sempat di bawah 1 persen, kini naik, terus sampai 1,1 persen, kemarin 1,4 persen dan sekarang turun lagi 1,2 persen. Jadi sebenarnya masih fluktuarif. Maka saya sampaikan ke kawan-kawan yuk kita latihan, yuk kita pakai masker, saya kemana-mana teriaknya pasti pakai masker,” kata Ganjar dalam diskusi bertajuk ‘New Normal: Indonesia Optimis versus Indonesia Terserah’, Kamis (4/6).
Politikus PDI Perjuangan ini pun menegaskan, dirinya sudah menyambangi beberapa tempat ibadah, seperti Gereja dan Masjid. Menurutnya, rumah-rumah ibadah di wilayah bersiap menghadapi kehidupan tatanan baru.
“Masjid relatif sudah menyiapkan. Kalau Gereja Katolik kemarin menyampaikan kami masih menggunakan streaming, gitu,” ujar Ganjar.
Selain rumah ibadah, Ganjar juga mendatangi langsung sejumlah perusahaan di Jawa Tengah. Ganjar menyebut, ada perusahaan rokok yang sudah mulai mempekerjakan karyawannya dengan menerapkan protokol kesehatan.
“Ada pabrik rokok linting, saya kira terbesar ini di Jateng, kita cek pabriknya di Semarang, ternyata mereka sudah mulai masuk kerja, (karyawannya) berbaris, terus tempat duduknya yang biasanya berhadapan jadi tidak, dari berdekatan jadi geser, dari tiga shift menjadi dua shift,” ungkap Ganjar.
Ganjar menuturkan, kunjungannya ke sejumlah rumah ibadah dan perusahan sebagai langkah pengkondisian agar masyarakat mengerti apa yang akan dilakukan ketika diterapkan tatanan kehidupan baru.
“Sebenarnya itu lebih kepada pengkondisian agar masyarakat mengerti apa sih yang mesti kita lakukan, normal baru itu apa? pokoe sampean kalau ke luar rumah bawa masker, itu pokoe, kemudian selalu cuci tangan. Di saku anda harus ada hand sanitizer,” harap Ganjar.
Dalam kesempatan yang sama, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Donny Gahral Adian meminta masyarakat untuk dapat mematuhi peraturan yang sudah dikeluarkan pemerintah dalam mencegah penyebaran Covid-19.
Dia memandang, istilah-istilah yang telah dikeluarkan pemerintah pusat dan daerah seperti PSBB, Psycal distancing, sosial distancing, atau new normal dalam melawan Covid-19 juga tidak perlu diperdebatkan.
“Yang penting subtansinya dimengerti dan bisa dijalankan. PSBB ini saya kira penting karena masyarakat masih ngeyel, mengganggap itu sesuatu tidak penting, merepotkan, tidak ada faidahnya sehingga saya kira kampanye yang masih dan konsisten itu perlu dilakukan sehingga masyarakat tidak cuman tau tapi juga melakukan berbagai atiuran yang ditetapkan,” tegas Donny.
Donny menambahkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun sudah memberikan arahan kepada jajarannya untuk mengkaji sektor mana saja yang bisa dibuka ketika kehidupan normal baru diberlakukan. Menurutnya, perekonomian harus kembali digulirkan kembali, tapi tetap menerapkan protokol kesehatan.
“Makanya kemarin presiden sempat meninjau pusat perbelanjaan di Bekasi untuk melihat kesiapannya seperti apa. Alat ukur kesehatannya ada atau tidak, hand sanitizer ada atau tidak, petugasnya siap atau tidak. Bila mana ada suhunya diperbolehkan lalu bagaimana protokolnya, bagaimana protapnya,” tukas Donny.
Editor : Bintang Pradewo/ Reporter : Muhammad Ridwan