JAKARTA, BI – Diberitakan Tempo, Ketua Media Center Persaudaraan Alumni atau PA 212, Novel Bamukmin, membenarkan adanya pembakaran bendera Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) oleh demonstran penolak Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (HIP) di depan kompleks MPR/DPR, Jakarta Pusat(24/6).
Menurut Novel, seperti yang ditulis tempo, pembakaran bendera itu sebagai bentuk kemarahan demonstran terhadap PDIP yang mereka sebut menginisiasi RUU HIP.
Meski beigtu, Novel tak mengetahui dari unsur mana oknum demonstran yang membakar bendera PDIP.
Ia mengatakan demonstran meminta kepada penegak hukum untuk menangkap pihak yang menginisiasi RUU HIP dan membubarkan PDIP.
“Saya melihat dari video yang tersebar umat islam sudah marah kepada PDIP berkaitan yang diduga kuat PDIP yang menginisiasi RUU HIP. Jangankan mereka bakar bendera, yang kami minta tangkap yang menginisiasi RUU HIP dan bubarkan PDIP yang telah melanggar konstitusi negara Indonesia,” ujar Novel( 25/6).
Sebelumnya, beredar video yang menggambarkan suasana demonstrasi penolakan RUU HIP di depan Kompleks MPR/DPR hari ini. Dalam video tersebut, terlihat sejumlah demonstran membakar dua bendera, yaitu bendera berlogo palu arit dan bendera PDI Perjuangan.
Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan mereka akan menempuh jalur hukum atas pembakaran bendera partainya.
Perihal pembahasan RUU HIP, kata Hasto, partainya mendengarkan aspirasi masyarakat dan mengedepankan upaya dialog. Ia juga mengatakan RUU HIP terbuka untuk adanya koreksi dan perubahan.
“Agar seirama dengan suasana kebatinan rakyat. Jadi sebaiknya semua menahan diri dan menghindar dari berbagai bentuk provokasi,” tutur Hasto.
Ia pun menginstruksikan kader PDIP agar tidak terprovokasi terhadap pembakaran bendera partai mereka dan tetap mengedepankan jalur hukum. (id/tempo)