Blitar, Ada Penularan Virus Klaster Gowes yang Ganas
Jumplah kasus positif OTG di Blitar lumayan banyak, Klaster Rumah Sakit Mendominasi

Jawa Timur, BI – Blitar merupakan salah satu daerah terdampak covid-19 yang akhir – akhir terdengar kabarnya semakin banyak, hingga Jumat (24/7), jumlah orang dalam pemantauan (ODP) di Kabupaten Blitar mencapai 1.065. Jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) mencapai 112 orang, dan jumlah yang terkonfirmasi adalah 137 orang, dimana 56 sembuh, 70 dirawat dan sisanya 11 orang meninggal dunia.
Kasus terakhir pada jumat (24/7) ada 39 orang pasien positif COVID-19 yang didominasi dari klaster RSUD Ngudi Waluyo, Kabupaten Blitar, yang juga disebut klaster gowes.
“Untuk update persebaran COVID-19 di Kabupaten Blitar, terdapat 39 terkonfirmasi baru, 31 konfirmasi dari klaster RSUD Ngudi Waluyo atau gowes,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Blitar Krisna Yekti di Blitar, Jumat malam.
Krisna mengatakan, pasien tersebut berasal dari berbagai daerah di Kabupaten Blitar, misalnya Kecamatan Binangun, Doko, Gandusari, Garum, Kanigoro, dan sejumlah kecamatan lainnya dengan total 31 orang terkonfirmasi.
Sedangkan, delapan orang lainnya yang terkonfirmasi dari klaster lainnya. Mereka berasal dari Kecamatan Binangun, Doko, Garum dan Sanankulon, Kabupaten Blitar.
Ia mengakui tambahan tersebut memang paling banyak dari rumah sakit. Pihaknya juga langsung melakukan “tracing” atau penelusuran dari temuan kasus tersebut.
“Tambahan 39 itu paling banyak dari rumah sakit, lainnya dari swab yang kami lakukan dan juga swab mandiri. Jadi, kami langsung adakan tracing, artinya titik positif yang aman ini kami cari kontak eratnya,” katanya.
Dirinya berharap dengan tracing yang telah dilakukan diharapkan bisa lebih mudah untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
Krisna juga sudah koordinasi dengan pihak rumah sakit. Mereka juga sudah melakukan rapid test. Namun, untuk opsi penutupan fasilitas rumah sakit masih menunggu perkembangan dan koordinasi lebih lanjut.
“Pihak rumah sakit masih melakukan swab untuk petugas di beberapa ruangan. Apa boleh buat kalau kondisinya seperti ini apabila ditutup kami arahkan ke RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar. Jika penuh ke Medika. OTG (orang tanpa gejala) kami arahan ke rumah isolasi. Pasien bisa juga kami rujuk ke RSUD dr Iskak Tulungagung, Pare, Surabaya atau Malang,” katanya.
Klaster rumah sakit atau gowes tersebut, kata dia, bermula saat terdapat tenaga medis yang bertugas di RSUD Ngudi Waluyo Kabupaten Blitar, yang diketahui positif COVID-19. Dari hasil pelacakan, mereka tertular COVID-19 dari komunitas bersepeda yang diikuti petugas medis di rumah sakit.
Pihak rumah sakit sebelumnya, kata Krisna Yekti, juga sempat menutup sementara sejumlah layanan, salah satunya ruang instalasi bedah selama dua hari. Pihak rumah sakit kini juga membuka kesempatan bagi sapa saja yang ingin menjadi relawan dalam membantu menangani pasien COVID-19. (antara/jpnn)