Metamorfosis Mode di Era Pandemi Modern
Pademi merubah banyak gaya hidup, salah satunya adalah soal pakaian
Hong Kong, BI – Pandemi seakan me-refresh kehidupan, oleh karena itu semua berubah dan memang hanya orang-orang yang mau berubah tersebut yang bisa tetap survive dan eksis di kehidupan baru ini.
Berkaitan dengan kesehatan, saat ini sudah banyak yang sadar akan pentingnya cuci tangan dan jaga badan dari menyentuh barang-barang yang kita tidak tahu akan kebersihannya, hingga bersamaan dengan itu semua orang butuh cairan disinfektan atau alkohol sebagai pembunuh bakteri dan kuman.
Didunia mode, banyak designer yang menghentikan produksi baju-baju kerennya dengan poyek membuat Alat Pelindung Diri (APD) kesehatan. Mereka berlomba membuat masker dan baju hazmat karena kepentingan dan kebutuhan para medis dan masyarakat.
Belakangan muncul baju hazmat dengan gaya modern, hal tersebut tentu saja ditujukan kepada masyarakat yang ingin tampil modis namun tetap terlindungi.
Creative Director dan Designer GADIZA Rosie Rahmadi mengungkapkan, melihat hal tersebut, muncullah ide cemerlang untuk menciptakan APD modis. salah satunya adalah masker yang pasti dibutuhkan banyak kalangan.
“Pandemi ini menyadarkan kita semua, bahwa di luar sana tidak aman, dan kita perlu perlindungan ekstra untuk saat keluar rumah,” ujar Rosie lewat keterangan resminya.
Desainnya simpel dan menggunakan bahan yang ringan serta water repellent.
Kerennya, outer ini dapat digunakan oleh perempuan dan laki-laki. Ada juga berbagai macam warna yang menarik perhatian.
Selain designer Gadiza, ada juga designer Astuti Arindra asal Jogjakarta yang menciptakan masker dan pakaian adat jawa dengan tajuk Kendit Genit dan Love Indonesia and You.
“Kalau koleksi Kendit Genit, masker ini terbuat dari bahan yang biasa dikenakan wanita Jawa sebagai kemben atau pengikat kain jarik di pinggang. Tidak hanya satu tekstil yang digunakan, tapi ada katun lembut di bagian dalam yang membuat pemakainya nyaman,” terangnya Astuti Arindra. (bi)