Marak Kasus Bullying di Sekolah – Sekolah Hong Kong
Bullying atau intimidasi merupakan kasus yang membutuhkan penanganan serius
Hong Kong, BI – Kasus bullying/intimidasi merupakan masalah serius yang harus dikupas tuntas oleh fihak – fihak berwenang.
Bulan lalu, dua siswi Hong Kong ditangkap atas insiden intimidasi di mana korban berulang kali dipukuli dengan tutup ember dan dipaksa makan pasir di dalamnya.
Para pelaku merupakan siswi Sekolah Menengah Tack Ching Girls di Sham Shui Po, keduanya berusia 12 tahun dan sudah mendapat bimbingan.
Bulan ini, kami (6/8) Polisi Hong Kong kembali mendapati kasus bullying yang terjadi pada sebuah sekolah Hong Konng.
Kasus intimidasi kali juga terkuak dari video yang sengaja diviralkan oleh netizen agar bisa diproses oleh fihak berwajib.
Saat ini fihak kepolisian sedang menyelidiki kasus dugaan intimidasi yang disinyalir berasal dari sekolah Man Kiu College yang beralamat di North Point.
Dalam video yang menjadi viral pada hari Kamis, seorang gadis berambut panjang dengan atasan hitam terlihat berlutut di tangga belakang sebuah gedung. Ketika seorang gadis menggambar di wajahnya dengan lipstik, yang lain bertanya: “Kamu suka memakai [lipstik]? Kamu suka mencuri? ” Pasangan itu kemudian memukul wajahnya.
Klip lain menunjukkan tiga orang berulang kali menampar siswi sekolah di wajahnya saat seseorang bertanya: “Berani-beraninya kamu mencuri barangnya?”
Man Kiu College di North Point merilis pernyataan pada hari Kamis (6/8) yang mengkonfirmasi bahwa korban dalam video tersebut adalah salah satu siswanya, tentang waktu kejadian di video viral tersebut terjadi sebulan yang lalu. Pihak sekolah mengaku telah menangani masalah bullying disekolah tersebut.
“Orang tua siswa telah menyampaikan masalah tersebut kepada kami untuk ditindaklanjuti. Kami berkonsultasi dengan kantor hubungan masyarakat polisi Distrik Timur dan menangani masalah ini dengan serius sesuai dengan mekanisme disiplin kami, ”bunyi pernyataan itu.
“Orang tua merasa puas dan siswa yang bersangkutan merasa menyesal. Kami tidak akan mengungkapkan detail lebih lanjut karena masalah privasi. ”
Biro Pendidikan mengatakan tidak ada toleransi untuk tindakan intimidasi antar siswa, menambahkan bahwa sekolah harus menangani masalah seperti itu dengan mekanisme yang ditetapkan dan melindungi para korban.
“Biro akan terus berhubungan dekat dengan sekolah terkait dan memberikan kemungkinan nasihat dan dukungan,” kata seorang juru bicara. (scmp/bi)