
Hong Kong, BI – Usaha kuliner merupakan usaha yang menjanjikan selama bisa menjaga menu makanan yang mereka jual, dalam unggahannya niaga hoster memberikan banyak inspirasi usaha yang layak kita coba meskipun dalam kondisi pandemi seperti ini.
Kuncinya Anda harus berani mengambil langkah yang berbeda—seperti yang dilakukan oleh sebuah rumah makan Sate Ratu yang akan kita bahas berikut.
Sate Ratu merupakan inspirasi usaha kuliner anti-mainstream yang menjual empat macam hidangan khas: sate merah, sate kanak, lilit basah, dan ceker tugel.
Kenapa Satu Ratu ini anti-mainstream? Ada dua penyebabnya, yaitu asal-usul bumbu dan cara promosi.
Bumbu dari Sate Ratu bukanlah bumbu sate pada umumnya yang hanya mengambil dari satu tempat saja. Misal, sate madura, sate ponorogo, dan lain sebagainya. Tapi, bumbunya merupakan kombinasi dari beberapa bumbu sekaligus. Hal ini tentu saja menciptakan suatu rasa yang unik dan tak bisa ditemukan di manapun.
Lalu, promosi Sate Ratu ini bisa dikatakan yang pertama untuk kuliner jenis sate, yaitu menggunakan website dan blog. Sate Ratu tak hanya memiliki website. Mereka juga rajin menulis artikel di blognya.
Di website dan blognya tersebut, Satu Ratu berfokus memamerkan konsumen internasionalnya. Dari homepage, gambar, hingga artikel, semua membahas mengenai betapa konsumen mancanegara sangat mencintai sate mereka.
Strategi promosi itu sangat efektif karena berhasil menyasar dua segmen pasar sekaligus, yakni turis mancanegara dan masyarakat Indonesia. Turis penasaran dengan apa yang membuat Sate Ratu begitu menarik bagi turis mancanegara lainnya. Sedangkan bagi warga Indonesia bisa membuat mereka berpikir, “Emang gimana sih rasa sate yang disukai bule itu?”
Keunikan:
Berani mengkombinasikan berbagai bumbu, sehingga menghasilkan rasa sate yang tak ada duanya.
Cara promosi menggunakan website dan blog, yang bisa menyasar turis mancanegara.
Hanya membuka satu tempat di seluruh Indonesia, sehingga kualitas rasa dan pelayanan tetap terjaga.