Trik Merekam Video dari HP supaya Tampak Profesional dan Mahir!
Berita Indonesia – Smartphone menjadi andalan kita dalam mengabadikan momen penting di hidup kita. Oleh karena itu, kamera menjadi fitur yang penting untuk memotret dan merekam video.
Tetapi, sebagian orang tidak bisa mengoperasikan kamera untuk merekam video dengan baik. Sehingga, hasilnya terlihat amatir dan asal-asalan.
Padahal, semua orang bisa merekam video dengan baik apabila mengerti basic-nya. Agar tampak profesional dan mahir, pelajari selengkapnya di sini!
- Jangan merekam video dengan posisi vertikal
Hayo ngaku, siapa yang punya kebiasaan ini? Biasanya, kita merekam video dalam posisi vertikal supaya mudah ketika diunggah di Instagram atau WhatsApp Stories.
Video vertikal memang terlihat bagus di smartphone, tetapi tidak di device lain. Layar komputer, televisi dan tampilan website memiliki tampilan landscape alias horizontal.
Sehingga, video yang direkam dalam posisi vertikal tidak akan terlihat bagus di device lain. Video vertikal akan terlihat sempit, kecil dan memiliki cakupan fokus yang tidak luas.
Oleh karena itu, kamu perlu membiasakan diri untuk merekam video dalam posisi horizontal. Biar enak dilihat kalau suatu saat video ini diunggah ke YouTube!
- Pakai tripod agar hasilnya lebih stabil
Tak jauh berbeda dengan kamera DSLR dan mirrorless, kamu juga butuh tripod untuk smartphone. Terlebih, jika ingin merekam video tertentu, seperti timelapse atau video blog (vlog). Ada beberapa jenis tripod yang tersedia di pasar, misalnya tripod dengan kaki yang bisa dilipat dan tripod dengan kaki yang fleksibel, seperti gorillapod.
Tidak hanya itu, ada pula tablepods, tripod dengan kaki mungil dan cocok ditaruh di permukaan datar seperti meja, jelas laman Android Authority. Tripod sangat berguna untuk membuat video tetap stabil dan tidak berguncang. Selain itu, kamu tidak perlu repot-repot memegangnya dengan tangan. Anti capek dan anti pegal!
- Kunci fokus secara manual, supaya titik fokus di video tidak berpindah-pindah
Smartphone bisa mendeteksi titik fokus dan menyesuaikan eksposur secara otomatis. Fitur ini berguna untuk mengambil foto dengan cepat, tetapi akan mengganggu jika diterapkan untuk merekam video. Apabila ada sedikit gerakan, smartphone akan menyesuaikan ulang eksposur dan titik fokus. Lantas, efeknya apa pada video?
Terkadang, video akan blur dan terlalu terang atau terlalu gelap dengan sendirinya. Oleh karena itu, lebih baik kunci titik fokus secara manual, saran laman University of St Andrews. Caranya ialah ketuk layar di bagian yang kalian inginkan, lalu ikon gembok yang terkunci akan muncul. Dengan ini, fokus tidak akan berpindah-pindah ke titik lain.
Jangan menggunakan digital zoom
Jangan coba-coba merekam video lalu melakukan zoom in, kecuali jika smartphone-mu Huawei P30 Pro yang memiliki 5x optical zoom. Rata-rata zoom di kamera smartphone adalah digital zoom, bukan optical zoom. Membesarkan objek dengan digital zoom hanya akan membuat hasil menjadi pecah, pixelated, tidak visually appealing dan kurang fokus.
Apabila kamu ingin membesarkan objek dalam video, there’s nothing you can do but walk instead. Lebih baik, berjalanlah mendekati objek dan merekam lebih dekat agar tidak merusak kualitas video yang dihasilkan. Jenis lensa kamera smartphone adalah fixed lens, sama seperti lensa kamera dengan panjang fokal tetap dan tidak bisa di-zoom.
- Perhatikan sumber pencahayaan untuk video
Sama seperti fotografi, ada atau tidaknya cahaya sangat berpengaruh besar pada kualitas video. Pencahayaan terbaik berasal dari cahaya alami, seperti sinar matahari.
Tetapi, matahari tidak bersinar selama 24 jam penuh, kan? Oleh karena itu, kamu tetap butuh sumber cahaya lain untuk menerangi objek di videomu.
Tidak disarankan untuk menyalakan flash untuk menerangi objek di video, karena akan membuat bagian depan menjadi sangat terang, sementara background akan menjadi gelap. Kamu bisa menambahkan extended lights seperti memakai portable LED lights. Cahaya buatan ini dijual bebas di pasaran dengan harga yang terjangkau.
- Agar kualitas audio lebih baik, tambahkan mikrofon eksternal
Setelah tuntas membahas soal visual, kini beralih pada audio. Merekam video dengan smartphone menghasilkan suara yang cenderung “apa adanya”. Misalnya, saat kamu merekam vlog di pinggir jalan, suara-suara lain akan masuk dan mengganggu. Contoh, suara orang bercakap-cakap, suara mesin atau klakson kendaraan dan sebagainya.
Agar tidak mengganggu, tambahkan mikrofon eksternal yang bisa disambungkan ke smartphone secara langsung. Mikrofon ini bisa menangkap suara dengan baik dan menghasilkan output suara yang jernih. Dengan bantuan mikrofon eksternal, kamu tak perlu susah-susah melakukan editing untuk mengurangi noise pada audio!
- Tidak semua hal cocok untuk di-slow motion
Beberapa merk smartphone menyertakan opsi merekam video dengan mode slow motion. Tujuannya untuk menambahkan efek dramatis dan membuat video menjadi lebih keren. But, don’t overuse it, karena tidak semua hal cocok untuk di-slow motion. Kamu bisa merekam video slow motion untuk menangkap gerakan yang luput dari mata.
Kebalikannya, ada fitur timelapse di beberapa smartphone. Tujuannya berbanding terbalik dengan slow motion. Timelapse berguna untuk mempercepat video dan memperlihatkan perubahan yang terjadi. Misalnya, perubahan langit saat senja, dari langit yang masih terang dan menjadi redup, lalu perlahan-lahan menjadi gelap.