Virus Nipah Berpotensi Menjadi Pandemi Jilid II di Indonesia
Jakarta, BI – Virus Nipah adalah virus yang ditemukan di Malaysia pada 1999. Bahkan,virus tersebut mengakibatkan wabah di kalangan peternak babi pada saat itu. Penularan virus tersebut disebabkan kontak langsung manusia dengan babi sakit atau jaringan yang terkontaminasi.
โโVirus ini berpotensi menjadi pandemi kedua. Sebab, sifat virus dan cara penularannya mirip dengan SARS-CoV-2,โโ kata dosen Departemen Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Dr dr Agung Dwi Wahyu MSi MKed Klin SpMK.
Agung mengatakan, gejala yang ditimbulkan menyerupai influenza. Di antaranya, badan meriang, demam, hingga otot-otot terasa nyeri. โโWorld Health Organization (WHO) dalam situsnya menyebutkan bahwa tingkat kematian pada virus tersebut diperkirakan mencapai 75 persen,โโ ujarnya.
Dia menjelaskan, ada beberapa hal yang mengakibatkan tingkat kematian mencapai 75 persen. Yakni, penanganan yang kurang komprehensif. Selain itu, gejala yang tidak umum dan kejadiannya sangat cepat. Juga, belum ditemukan vaksin atau obat untuk virus tersebut.
โโTidak ada pengobatan yang spesifik untuk virus tersebut. Pengobatannya hanya penatalaksanaan suportif agar penderita bisa bertahan hidup,โโ jelasnya.
Menurut dia, virus itu berpotensi menjadi pandemi karena sudah ada penularan dari manusia ke manusia. WHO mencatat pada 2001, wabah virus Nipah muncul di Siliguri, India. Penularan virus itu terjadi pada layanan kesehatan. Masa inkubasinya mirip dengan SARS-CoV-2, yakni 5โ14 hari.
โโSebanyak 75 persen kasus di antaranya terjadi pada staf rumah sakit serta pengunjung,โโ katanya.[jawapos]