22 Pekerja Migran Jatim Diisolasi di Asrama Haji
SURABAYA, BI – Menjelang Lebaran, Pemerintah Provinsi Jawa Timur meminta masyarakat waspada terhadap penyebaran Covid-19. Pasalnya, saat ini sudah ada 22 pekerja migran Indonesia (PMI) yang pulang ke tanah air dan terdeteksi positif mengidap Covid-19.
“Minggu lalu ada 2.000 PMI yang pulang. Nah, dari jumlah itu ada 22 yang positif. Saat ini sedang dilakukan sequencing di RS Unair. Maka dari itu, kita harus waspada,” ujar Gubernur Khofifah Indar Parawansa di Surabaya, Rabu (28/4).
Dia memprediksi tahun ini sebanyak 14 ribu PMI asal Jawa Timur pulang ke daerahnya masing-masing. Menurut dia, kepulangan ribuan PMI ini bukan dalam rangka mudik, tapi karena kontrak kerjanya di luar negeri sudah habis. Pemprov pun menyiapkan serangkaian tes untuk para PMI. Khususnya tes swab antigen.
“Bagi yang tidak mengalami gejala dan nonreaktif, bisa langsung pulang ke daerah masing-masing dengan tetap melaksanakan proses karantina. Kalau ada gejala yang dikhawatirkan terkonfirmasi positif akan diswab PCR, lalu dikirimkan ke rumah sakit darurat atau rujukan,” jelasnya.
Khofifah juga mengungkapkan, saat ini virus corona yang menyebar sudah melakukan beberapa kali mutasi. Salah satunya virus mutasi dari Eropa yang memiliki karakteristik berbeda. “Kuncinya adalah tetap mematuhi protokol kesehatan,” katanya.
Kepala Dinas Tenaga dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jatim Himawan Estu Bagijo menegaskan, pihaknya melakukan pengawasan ketat terhadap kepulangan PMI. Pasalnya, ada virus dari India yang disebut-sebut lebih berbahaya. “Tahun ini ada 14 ribu lebih PMI yang mudik ke Jatim. Paling banyak dari Malaysia dan Singapura,” katanya.
Meski dua negara tersebut tetangga dekat Indonesia, menurut Himawan, prosedurnya diperketat untuk antisipasi Covid-19 varian baru. Sebab, hampir semua negara pesemakmuran terkena virus dari India. “Orang India kan perjalanannya ke mana-mana. Terutama ke negara-negara persemakmuran,” katanya.
Sementara itu, Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) melakukan berbagai persiapan dan langkah antisipasi menyambut kepulangan ribuan pekerja migran. Salah satunya dengan membentuk satgas penanganan PMI di Jawa Timur dengan pintu gerbang di Surabaya.
Koordinator Pelayanan Umum RSLI Letkol dr Nugraha Wicaksana menjelaskan, para PMI tersebut akan dikarantina di Asrama Haji Sukolilo. Selain itu, tes swab PCR dilaksanakan di RS Bhayangkara, RS Brawijaya, dan PCR Mobile milik Dinkes Surabaya. “Mereka yang terkonfirmasi positif Covid-19 akan dikirim ke RSLI untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut,” kata Nugraha.
Dia menambahkan, RSLI akan bekerja keras mengantisipasi kedatangan PMI di Jatim. Selain itu, juga meningkatkan performa dan kualitas layanan bagi para pasien Covid-19. Khususnya mengantisipasi kemungkinan melonjaknya penderita Covid-19 selepas ldul Fitri.
“Dari beberapa kali momentum setelah liburan sebelumnya, selalu terjadi kenaikan jumlah penderita Covid-19. Termasuk yang masuk rumah sakit (MRS) dan ditangani oleh RSLI,” katanya. (mus/gin/jawapos]