Hong Kong, BI – Peneliti lingkungan telah menemukan bahwa memakai masker bedah tidak hanya mengurangi risiko infeksi virus corona, tetapi juga asupan bahan kimia penyebab kanker yang beredar di udara.
Anggota tim dari Universitas Sains dan Teknologi mengenakan masker bedah selama beberapa jam di berbagai lokasi, seperti halte bus, dapur komersial, dan kuil. Tujuannya adalah untuk melihat seberapa banyak polusi yang mereka serap.
Masker diuji di laboratorium khusus untuk hidrokarbon aromatik polisiklik – atau PAH – yang dibentuk oleh pembakaran bahan organik yang tidak sempurna. Ini tersebar luas di lingkungan dan diyakini berbahaya bagi kita seperti merokok.
Partikel PAH delapan ribu kali lebih kecil dari tetesan yang dihasilkan oleh bersin. Tetapi para peneliti menemukan bahwa masker bedah menyaring sebagian besar bahan kimia beracun.
Profesor Simon Chan yang memimpin tim HKUST mengatakan, PAH sering kali menempel pada debu dan melayang-layang di lingkungan. Dia mengatakan memakai masker bedah biasa akan mencegah hingga 75 persen dari mereka memasuki tubuh kita. [rhk/bi]
