Daerah

Ratusan Bangunan Rusak dan 11 Orang Luka di Blitar

BLITAR, BI – Terjadinya gempa bumi bermagnitudo 6,7 kemarin berpusat dititik perairan barat daya Kabupaten Malang terasa kencang di wilayah Blitar, Sabtu (10/4).

Akibatnya sejumlah bangunan di Blitar diinformasikan rusak akibat kencangnya gempa, salah satunya, bangunan di RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar. Sebagian atap bangunan Ruang Cempaka RSUD Mardi Waluyo ambrol.

Selain di RSUD Mardi Waluyo, bangunan rumah di wilayah Kelurahan Ngadirejo, Kota Blitar juga rusak.

Berdasarkan data terakhir dari BPBD Kabupaten Blitar sampai hari ini total kerusakan bangunan baik rumah warga dan fasilitas umum mencapai 240 dan 11 orang luka-luka.

Sambil terus melakukan pendataan kerusakan bangunan dan korban, akibat dampak gempa bumi yang berpusat di Kabupaten Malang. Pihak BPBD akan melakukan kajian, apakah bisa ditetapkan menjadi tanggap darurat bencana dampak gempa.

“Sambil pendataan terus berjalan, baik kerusakan bangunan maupun korban luka,” ujar Kepala BPBD Kabupaten Blitat, M Cholik, Sabtu (10/4/2011) malam.

Dijelaskan Cholik kalau memang bisa masuk kategori tanggap darurat, oleh Bupati Blitar akan memerintahkan kepada OPD untuk segera melakukan tindakan kedaruratan. “Jadi bisa menggunakan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk kebencanaan,” jelasnya.

Adapun anggaran BTT kebencanaan yang ada di APBD 2021, besarnya sekitar Rp 8 miliar. Selanjutnya

OPD yang secara fungsional terkait dengan kebencanaan, baik sosial dan perbaikan. “Akan mengajukan kebutuhan belanja kepada Bupati Blitar, melalui Kepala BPKAD Kabupaten Blitar. Nanti akan diterbitkan SK Tanggap Darurat oleh Bupati Blitar, ” terang Cholik.

Sementara itu dari data terakhir sampai jam 20.40 WIB, kerusakan bangunan rumah warga dan fasum seperti sekolah, tempat ibadah, perkantoran dan rumah sakit. Merata terjadi di 22 kecamatan se-Kabupaten Blitar, mulai rusak ringan, sedang hingga berat. Total kerusakan bangunan mencapai 240, dengan rincian rusak ringan 136, sedang 98 dan berat 6.

Kerusakan bangunan paling banyak terjadi di Kecamatan Wates, sebanyak 53 bangunan dengan rincian 3 rusak berat, 12 rusak sedang dan 38 rusak ringan.

Sedangkan korban luka total sementara ada 11 orang dari 9 kecamatan, mereka mengalami luka ringan akibat tertimpa atapa atau genting. Maupun plafon rumah, yang runtuh akibat gempa. “Secara umum yang mengalami luka, masuk kategori luka ringan dan tidak ada yang sampai rawat inap,” ungkap Cholik.

Semua korban luka sudah ditangani oleh tenaga medis, baik di puskesmas setempat maupun RSUD Ngudi Waluyo, Wlingi.[bi]

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button

AdBlock Terdeteksi!

Silahkan matikan / whitelist website ini jika anda menggunakan AdBlock Extension. Iklan dari website ini sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan bisnis kami. Terima Kasih. - Please turn off / whitelist this website if you're using AdBlock Extension. Advertising from this website is vital for the sustainability of our business. Thank You.