Dipaksa Nikah, Gadis Madura Tenggak Racun Usai Akad
SUMENEP, BI – Siswi sebuah SMP negeri di Sumenep Jawa Timur Rakiyatul Annisak meninggal di hari pernikahannya. Tepatnya hanya beberapa jam usai mengikuti akad nikah di Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean, Sumenep pada Selasa (25/5) lalu.
Anni, sapaan Rakiyatul Annisak, ditemukan meninggal di kamarnya sekitar pukul 12.00. Saat ditemukan warna kulit gadis itu terlihat membiru dan mulutnya berbusa.
Meski keluarga langsung membawa yang bersangkutan ke Puskesmas Arjasa, tetapi nyawa Anni tidak terselamatkan. Informasi yang diterima Jawa Pos Radar Madura, almarhumah sengaja mengakhiri hidup setelah dipaksa menikah oleh orang tuanya.
Meninggalnya Anni mengubah suasana pernikahan menjadi berduka. Keluarga besar Anni pun histeris. Kepala dusun setempat Hafidzul Antidarma mengatakan, akad nikah digelar sekitar pukul 07.00 sementara korban ditemukan meninggal sekitar pukul 12.00.
Dia membenarkan informasi adanya kejanggalan dengan kematian Rakiyatul Annisak. Perubahan warna kulit dan busa yang keluar dari mulut seperti ciri-ciri orang yang menenggak racun.
“Yang bersangkutan diduga sengaja mengakhiri hidup kerena dipaksa menikah oleh orang tuanya. Pernikahan dilakukan secara siri karena korban belum cukup umur,” ucapnya. Menurut dia, pada 2020 Anni sempat minggat dari rumah selama tiga hari setelah dijodohkan.
Hafidzul Antidarma ikut membantu melakukan pencarian. Alasan Anni minggat karena tidak mau dinikahkan. Apalagi, yang bersangkutan masih kelas IX SMP. ”Orang tuanya laporan,” katanya.
Informasi yang diterima Hafidzul Antidarma, Anni sempat menyampaikan kepada teman-temannya bahwa tidak akan ada lagi di dunia setelah dinikahkan. “Almarhumah langsung dimakamkan hari itu juga,” ujar kepala dusun. (jun/mr/yan/bas/jpr)
