INDIA : Banyak Jenazah Terdampar di Pinggir Sungai Gangga
INDIA, BI – Pemandangan mengerikan kembali disaksikan orang-orang yang tinggal di sekitar tepi Sungai Gangga, Ghazipur, Uttar Pradesh, India. Sebab, mayat-mayat yang diduga pasien Covid-19 tersebut terbawa arus hanyut terbawa arus sungai.
Mengutip India Times, pada Sabtu (15/5/2021), beberapa mayat yang terdampar di pantai kembali terlihat di tempat yang sama di awal pekan. Penduduk Ghazipur pun merasa ngeri, khawatir terhadap penyebaran penyakit yang ditimbulkan bau busuk dari mayat tersebut.
“Pemandangan tersebut mengerikan, mayat mengambang dari segala arah dan menyangkut di ghats (tangga ke arah air). Orang-orang benar-benar ketakutan dan baunya bertambah buruk,” ujar Akhand selaku warga lokal.
Tak hanya menyaksikan mayat-mayat mengapung di sungai, para warga pun memeriksa beberapa dan mendapatkan fakta bahwa tubuh tersebut sudah mengapung dalam waktu yang cukup lama.
“Setelah melihat kondisi tubuh, sepertinya mereka sudah mengambang dalam waktu yang cukup lama, mungkin empat sampai lima hari. Kemungkinan mereka dari Chandauli,” kata Arkhand.
Sementara itu, di Ballia, dua mayat diduga pasien Covid-19 ditemukan di sungai Gangga. Adapun mayat tersebut ditemukan berkat video yang sempat viral, memperlihatkan anjing liar tampak menarik dan mengunyah mayat.
Menurut Petugas Polisi Senior Fefna, Sanjay Tripathi, informasi mengenai penemuan mayat datang siang hari, pada Kamis (13/5). Setelahnya, Sub Hakim (SDM) Rajesh Yadav mendatangi desa Sagarpali untuk mengkremasi jenazah.
“Sepertinya, mayat-mayat tersebut ditinggalkan oleh anggota keluarga mereka di sungai Gangga setelah menyelesaikan ritual,” kata Rajesh.
Dilaporkan penduduk Ballia, setidaknya 52 mayat ditemukan mengapung di Ujiyar, Kulhadia dan ghats Bharauli di wilayah Narahi. Mayat juga ditemukan terkubur di pasir di Uttar Pradesh, distrik Unnao, dekat sungai.
Meski belum dikonfirmasi bahwa mayat tersebut merupakan korban Covid-19, para penduduk tetap ketakutan tertular. Mereka juga takut air sungai sudah terkontaminasi virus dari mayat tersebut.
Sementara itu, di tengah spekulasi penyebab banyaknya mayat yang dibuang ke sungai karena keluarga tak mampu membayar kremasi, Komnas HAM India meminta agar pemerintah pusat maupun negara bagian untuk menghormati hak orang mati dan melarang aksi tersebut.
“Penguburan atau cremation massal seharusnya tidak diperbolehkan karena melanggar hak dan martabat orang yang sudah meninggal. Pihak rumah sakit harusnya dilarang dengan sengaja menahan mayat karena warga belum membayar tagihan, sementara mayat yang belum diambil mesti disimpan dalam kondisi aman,” kata Komnas HAM India. (bob/kumparan)