Jakarta, BI– Kementerian Kesehatan meminta Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (Komnas KIPI) mempercepat investigasi terkait insiden kematian warga DKI usai menerima vaksin AstraZeneca awal Mei lalu.
Sebelumnya, Trio Fauzi Virdaus, pria 22 tahun asal Jakarta Timur, meninggal usai menjalani penyuntikan dengan menggunakan vaksin AstraZeneca.
“Kita minta segerakan tapi mungkin perlu waktu ya. Ditambah lebaran ini ya,” kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes Siti Nadia Tarmizi saat dihubungi CNNIndonesia.com, Sabtu (15/5).
Dia memastikan saat ini proses investigasi masih terus dilakukan. Pihaknya juga belum menerima laporan lebih lanjut terkait hal itu. Meski demikian, ia belum dapat memastikan kapan hasil investigasi bisa diumumkan.
Menurut Nadia, mencari penyebab kematian usai vaksinasi sulit dilakukan. Sebab, katanya, hal itu bergantung pada respons setiap orang dalam menerim vaksin. Apalagi, kasus yang dialami Trio tak ditemukan dalam proses uji klinis sebelumnya.
Dalam beberapa kasus, kata Nadia, kematian seseorang usai menerima vaksin Covid-19 umumnya karena sebab lain, bukan akibat dari vaksinasi yang diterimanya.
“Menentukan penyebab kematian enggak mudah dan respons vaksinasi sangat tergantung dari masing-masing individu, apalagi ini tidak ditemukan dalam uji klinis sebelumnya,” kata Nadia.
Warga Jakarta Timur, Trio Fauzi Virdau s. Pria berusia (22) sebelumnya meninggal dunia sehari usai menerima suntikan dosis pertama vaksin AstraZeneca di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (5/5) lalu.
Ketua Komnas KIPI, Hindra Irawan usai kejadian sempat bertanya kepada keluarga, untuk menyelidiki terkait kemungkinan ada penyebab lain. Hindra menyayangkan keluarga yang tidak langsung menghubungi Komda KIPI DKI usai diketahui Trio mengalami pegal-pegal usai vaksinasi.(thr/arh/CNN)