Pemudik Memacu Kecepatan Kendaraan, Pagar Betis Petugas Bubar
CIANJUR, BI- Volume kendaraan pemudik dari arah Bogor, Jawa Barat, terus bertambah dan tidak terbendung pada Kamis (13/5) dini hari. Bahkan sebagian besar kendaraan terus bergerak meski dipagar betis petugas.
Menyikapi kondisi seperti itu, petugas gabungan di perbatasan Puncak-Cianjur terpaksa merenggangkan penyekatan.
Kapolres Cianjur, AKBP Mochamad Rifai di Cianjur Kamis dini hari, mengatakan ratusan pemudik dengan sepeda motor, berusaha keluar dari jalur penyekatan di kawasan Puncak Pass, sehingga membuat petugas cukup kewalahan, meski berbagai upaya dilakukan.
“Upaya penyekatan terus dilakukan. Namun volume kendaraan terus bertambah, sehingga membuat petugas kewalahan. Bahkan ribuan pemudik dengan sepeda motor terus merangsek keluar jalur pemeriksaan, sehingga petugas terpaksa ditarik mundur,” katanya.
Aksi ratusan pemudik dengan sepeda motor, membuat petugas melonggarkan penyekatan, sehingga mereka dapat dengan bebas melintas dengan jumlah lebih dari 1.000 kendaraan roda dua dan 500 kendaraan roda empat.
Pemudik jarak dekat, terlihat memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi, sehingga membubarkan pagar betis puluhan petugas gabungan. Hingga pukul 02.30 WIB, volume kendaraan yang melintas di sepanjang jalur utama Puncak-Cianjur, kembali meningkat.
Sebelumnya hingga Rabu pukul 22.00 WIB, volume kendaraan dari Cianjur atau sebaliknya dari arah Puncak terlihat lenggang karena penyekatan maksimal yang dilakukan petugas di perbatas Puncak-Cianjur.
“Sebagian besar dapat lolos hingga ke Puncak-Cianjur karena melalui jalur tikus di jalur Bogor-Cianjur, sejak pukul 8.00 WIB, penyekatan dilakukam, ratusan kendaraan kita (petugas) pulangkan.
Namun mereka kembali masuk ke antrian, hingga terjadi kemacetan panjang dari arah Bogor,” kata Rifai. Hingga dini hari, puluhan kendaraan yang didominasi pemudik dengan roda dua, dapat melintas hingga jalur protokol Cianjur. Sebagian besar pemudik jarak dekat dengan tujuan Cianjur, Bandung, Garut, Tasikmalaya hingga Ciamis. (antara/jpnn)