Warga AS Bingung dengan Pelonggaran Pemakaian Masker
WASHINGTON, BI – Warga Amerika Serikat (AS) merasa bingung dengan panduan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) akhir pekan lalu. Menurut CDC, orang yang telah divaksinasi lengkap Covid-19, tidak perlu memakai masker baik di luar maupun di dalam ruangan.
Hanya sepertiga dari penduduk AS yang telah divaksinasi penuh. Seperempat diantaranya secara konsisten memberi tahu penjajak survei bahwa mereka tidak berencana divaksinasi dengan satu dari tiga vaksin yang tersedia.
Jadi, warga AS, pengecer, dan pejabat kesehatan terkejut pekan lalu CDC mengatakan, orang yang telah divaksinasi penuh dapat keluar rumah tanpa masker, dengan sedikit pengecualian.
Direktur CDC Rochelle Walensky mengatakan, panduan (pedoman) ini tentang tanggung jawab individu. “Jika mereka telah divaksinasi, mereka aman. Kalau mereka tidak divaksinasi, mereka tidak aman. Mereka harus tetap mengenakan masker, atau lebih baik divaksinasi,” terangnya.
Sebagian pemimpin kesehatan masyarakat mengecam panduan CDC itu, menilainya terlalu mendadak dan membingungkan karena tidak jelas siapa yang divaksinasi. Pemerintahan Biden mengatakan tidak akan membuat paspor vaksin nasional. Panduan baru CDC itu telah menghidupkan kembali diskusi seputar kartu vaksin. Jika ada kartu vaksin, maka bisnis dan pihak lain tahu jika orang sudah divaksinasi.
Walensky mengatakan pedoman itu bukan izin untuk melepas masker secara luas, tetapi setiap orang harus bertanggung jawab atas kesehatan mereka sendiri. Sedangkan untuk yang tidak divaksinasi, pedomannya tidak berubah.
Pekan lalu, Presiden Joe Biden muncul tanpa masker bersama Wakil Presiden Kamala Harris. Mereka menggambarkan panduan baru itu sebagai sesuatu yang baik bagi AS.
Tetapi panduan CDC itu mendorong perubahan di seluruh negeri. Sebagian toko mencabut persyaratan memakai masker bagi pembeli yang divaksinasi.
Lainnya mengatakan akan menerapkan aturan yang ada sambil meninjau panduan yang baru. Serikat pekerja yang mewakili 1,3 juta pekerja makanan dan toko eceran mengatakan, panduan itu memungkinkan anggotanya berisiko.
“Apa yang kami minta untuk dilakukan oleh pebisnis sementara mereka mulai memikirkan tentang panduan itu, tentang apa arti panduan itu bagi tempat usaha mereka, adalah memudahkan karyawan mendapat cuti yang dibayar untuk divaksinasi,” terang Walensky.
Tidak semua negara bagian siap melonggarkan aturan. Selain itu, memakai masker dan menjaga jarak fisik masih diharuskan untuk menumpang pesawat dan angkutan umum lainnya.
Sementara itu, beberapa negara bagian dan bisnis mempunyai cara berbeda untuk mendorong orang divaksinasi, seperti naik kereta gratis, minum bir gratis, dan bahkan diberi uang. Itu adalah upaya mereka untuk mengembalikan komunitas mereka ke situasi normal. (sst/okzone)