Larangan Penggunaan Alat Makan Dari Plastik Di HK
Hong Kong, BI – Saat ini Pemerintah Hong Kong sedang mempertimbangkan larangan penggunaan peralatan makan plastik sekali pakai, seperti sedotan, peralatan makan, dan piring, dapat dihapus secara bertahap di Hong Kong mulai tahun 2025 di bawah rencana pemerintah yang bertujuan mengurangi polusi.
Sebuah kelompok pecinta lingkungan hijau menyambut baik rencana pejabat lingkungan yang disampaikan pada hari Jumat [9/7], pejabat tersebut juga mengatakan jika orang perlu mengubah kebiasaan yang bisa merusak lingkungan.
Para pejabat mengatakan sekitar 200 ton peralatan makan plastik dibuang setiap hari dan diperkirakan sekitar 14,6 miliar potong peralatan makan plastik dikirim ke tempat pembuangan sampah.
Seorang juru bicara Departemen Perlindungan Lingkungan mengatakan negara-negara dan wilayah di seluruh dunia telah bekerja untuk mencegah penggunaan produk plastik sekali pakai, mengingat timbulnya masalah polusi plastik laut dan perubahan iklim yang akan segera terjadi.
“Sebagai kota pesisir, Hong Kong tidak boleh mengabaikan masalah ini dan harus memberi perhatian ekstra pada masalah polusi plastik dan dampaknya terhadap lingkungan,” katanya.
Berdasarkan rencana yang akan dilaksanakan dalam dua tahap, pemerintah berharap untuk menghentikan penjualan dan penggunaan peralatan makan polystyrene sekali pakai di restoran sekitar tahun 2025. Restoran-restoran juga akan dilarang menyediakan sedotan, pengaduk, peralatan makan, dan piring plastik sekali pakai lainnya untuk makan di tempat. dan pelanggan yang dibawa pulang.
Pejabat juga menyarankan 12 hingga 18 bulan setelah dimulainya fase pertama bahwa restoran dilarang menggunakan gelas plastik, tutup gelas, wadah makanan, dan penutup wadah makanan untuk pelanggan yang makan di tempat dan dibawa pulang.
William Yu, kepala eksekutif Organisasi Hijau Dunia, menyambut baik upaya pemerintah dalam menanggulangi sampah plastik. Ia menambahkan, masyarakat perlu mulai mengubah kebiasaan dan membawa sendiri peralatan makan yang dapat digunakan kembali saat keluar rumah, sementara tidak akan ada dampak bagi mereka yang membeli makanan takeaway untuk dimakan di rumah.
“Kalau pesan takeaway, kan di rumah, tidak perlu plastik sekali pakai karena peralatannya sudah ada di rumah. Saya kira tidak akan menjadi masalah besar,” katanya.
Sementara itu, pemerintah juga membuka pendapat dan pandangan terkait ide pelarangan penggunaan plasti tersebut diatas hingga 8 september. [rthk/bi]