Seluruh Kecamatan di Tulungagung Berstatus Zona Merah Covid-19
Tulungagung, BI – Sembilan belas kecamatan di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, saat ini berstatus zona merah Covid-19. Hal tersebut seiring tingginya rasio transmisi virus korona varian delta yang telah merenggut puluhan korban meninggal dunia.
”Hari ini (10/7) seluruh kecamatan zona merah. PPKM darurat akan kami berlakukan secara ketat karena potensinya masih melonjak (kasusnya),” kata Kabag Humas Pemkab Tulungagung sekaligus juru bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Tulungagung Ahmad Mugiyanto seperti dilansir dari Antara di Tulungagung, Sabtu (10/7).
Saat ini, total akumulatif kasus konfirmasi yang dilaporkan Satgas Covid-19 Tulungagung sebanyak 3.820 kasus, dengan 3.379 orang di antaranya berhasil sembuh. Angka kematian akibat Covid-19 terlapor ada 73 orang, dan yang dirawat sejauh terdata 349 orang.
”Mereka tersebar di RS rujukan Covid-19 di RSUD Iskak, RS Bhayangkara, dan RS Darurat Covid-19 untuk penderita yang tidak bergejala,” terang Ahmad Mugiyanto.
Lonjakan tertinggi terjadi pada Sabtu (10/7) sebanyak 55 kasus baru. Tracing kasus saat ini akan digencarkan guna mendeteksi sebaran virus korona varian delta. Tren kenaikan biasanya baru menurun selepas puncak tracing yang dilakukan.
”Dari pemerintah pusat kan tracing harus digalakkan terus,” tutur Ahmad Mugiyanto.
Dia menampik kenaikan itu akibat penerapan PPKM darurat di Tulungagung, namun karena peningkatan tracing yang dilakukan. Semakin banyak kasus Covid-19 yang diketahui, pemerintah akan bisa merumuskan langkah yang tepat untuk menekan kasus Covid-19.
Disinggung langkah yang diambil Pemkab Tulungagung melihat lonjakan kasus tersebut, pihaknya mengaku akan meningkatkan vaksinasi dan tracing.
Tingginya rasio keterpakaian tempat tidur layanan Covid-19 di rumah sakit, menurut dia, menyebabkan antrean pasien masuk ruang intensif Covid-19 tinggi. Banyak penderita yang tidak atau belum kebagian tempat tidur perawatan ataupun kamar di RSDC UIN SATU Tulungagung, akhirnya memilih isolasi mandiri di rumah.
Beberapa bahkan harus menyediakan oksigen mandiri untuk membantu pernafasan saat kondisi drop.
”Banyak yang mencari oksigen juga ke sini untuk keperluan medis di rumah karena pasien isolasi mandiri,” ujar Along, pemilik agen pengisian oksigen di Tulungagung. [jawapos]