HK Akan Tambah Tempat Karantina PRT
Agen dan Majikan Mengeluhkan Jumlah Tempat Karantina PRT
Hong Kong, BI – Penerbangan dan kedatangan Pekerja Rumah Tangga Asing [PRTA] ke Hong Kong jadi melamban karena proses karantina dengan hotel yang sangat terbatas.
Majikan dan agen PRTA mengeluhkan hal tersebut, perjuangan mereka untuk mendapatkan kamar karantina untuk PRTA nya yang sudah siap terbang jadi terhambat akibat belum adanya ruang kosong yang bisa ditempati.
Menteri Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Law Chi-kwong mengatakan bahwa pemerintah akan menyediakan lebih banyak fasilitas karantina untuk para PRTA yang baru tiba supaya kemacetan proses ini bisa terurai lebih cepat.
Berbicara pada diskusi meja bundar pada hari Jumat [16/10] kepala tenaga kerja mengatakan rata-rata 45 pembantu tiba setiap hari bulan ini.
Kuota harian di Pusat Karantina Penny’s Bay mencapai 50, dan jumlah total unit di sana akan dinaikkan dari 800 menjadi 1.000 mulai Jumat depan [22/10].
Law juga mengatakan risiko PRTA yang membawa Covid-19 telah turun, kondisi itu akan membuka jalan bagi mereka yang akan datang ke Hong Kong.
“Kami telah memikirkan kemacetan proses perjalanan PRTA ke Hong Kong, yang mana akan menyebabkan seseorang akan mengalami lebih banyak penundaan dan lebih sedikit pembantu yang datang ke Hong Kong. Beberapa orang mungkin akan menunggu visa selama satu atau dua bulan, tetapi yang lain mungkin bisa menunggu hingga sembilan bulan.” kata Law.
Sekda juga mengingatkan jika pemerintah juga harus berhati-hati dengan kebijakannya terutama setelah seorang pembantu rumah tangga dari Indonesia dinyatakan positif terkena virus minggu ini setelah menyelesaikan karantina.
Perwakilan pengusaha dan agen yang hadir dalam rapat dan diskusi menyatakan jika mereka menyambut baik gagasan pemerintah untuk menyiapkan lebih banyak unit karantina, namun tetap saja sistim pemesanan kamar juga harus diperbaiki agar tak menimbulkan masalah baru.
Teresa Liu dari Asosiasi Agen Tenaga Kerja Hong Kong mengatakan alokasi tempat karantina dan pemeriksaan visa pekerja harus dijadikan bahan pertimbangan bersama, mengingat banyak PRTA yang ijin kerjanya sudah terbit namun masih belum jelas kapan mendapatkan kamar karantinya. [bi/rthk]