Presiden Tsai: Bencana Jika Taiwan Jatuh ke Tiongkok
Taipei, BI – Presiden Taiwan Tsai Ing-wen memperingatkan ‘konsekuensi bencana’ jika negara itu jatuh ke Tiongkok. Dirinya pun berjanji untuk ‘melakukan apa pun’ demi menjaga dari ancaman.
Taiwan hidup di bawah ancaman invasi terus menerus oleh Tiongkok dengan paksa jika perlu.
Presiden Tiongkok Xi Jinping menggambarkan perebutan Taiwan sebagai ‘tak terelakkan’ dan Beijing telah meningkatkan tekanan militer, diplomatik dan ekonomi sejak pemilihan Tsai 2016. Ini dikarena Tsai memandang pulau itu sebagai ‘sudah merdeka dan bukan bagian dari ‘Satu China’.
Hampir 150 pesawat tempur Tiongkok telah melanggar Zona Identifikasi Pertahanan Udara (Air defense identification zone/ADIZ) Taiwan sejak Jumat. Saat itu Beijing menandai Hari Nasionalnya dengan unjuk kekuatan udara terbesar dengan memenuhi Taiwan dengan 38 pesawat.
Tsai memperingatkan kegagalan membela Taiwan akan menjadi “bencana” bagi pulau itu dan wilayah yang lebih luas dalam sebuah artikel yang dia tulis untuk Foreign Affairs yang diterbitkan pada Selasa.
“Mereka harus ingat bahwa jika Taiwan jatuh, konsekuensinya akan menjadi bencana besar bagi perdamaian regional dan sistem aliansi demokrasi,” kata Tsai kepada Foreign Affairs, yang dikutip Channel News Asia, Rabu 6 Oktober 2021.
“Ini akan menandakan bahwa dalam kontes nilai global saat ini, otoritarianisme lebih unggul daripada demokrasi,” tegasnya.
Taiwan berharap untuk hidup berdampingan secara damai dengan Tiongkok, katanya, tetapi “jika demokrasi dan cara hidupnya terancam, Taiwan akan melakukan apa pun untuk mempertahankan diri”.
Pemerintah Tsai pada Senin mendesak Beijing untuk menghentikan “tindakan provokatif yang tidak bertanggung jawab” setelah rekor 56 jet Negeri Tirai Bambu termasuk pengebom berkemampuan nuklir menyeberang ke zona identifikasi pertahanan udara Taiwan.
“Di tengah gangguan hampir setiap hari oleh Tentara Pembebasan Rakyat, posisi kami dalam hubungan lintas selat tetap konstan: Taiwan tidak akan tunduk pada tekanan,” tambah Tsai.
ADIZ tidak sama dengan wilayah udara teritorial Taiwan, tetapi mencakup area yang jauh lebih besar yang tumpang tindih dengan bagian dari zona identifikasi pertahanan udara dari Tiongkok sendiri dan bahkan mencakup beberapa daratan.
Dalam dua tahun terakhir, Beijing telah mulai mengirim serangan mendadak besar-besaran ke zona pertahanan Taiwan untuk menandakan ketidakpuasan pada saat-saat penting – dan untuk membuat armada tempur Taipei yang menua secara teratur ditekankan.
Tahun lalu, rekor 380 jet militer Tiongkok membuat serangan ke zona pertahanan Taiwan. Jumlahnya hingga Oktober tahun ini sudah melebihi 600 peristiwa.[*medcom]