Longsor Terjang Jalur Wisata Yogyakarta
Yogyakarta, BI – Hujan intens sepekan terakhir di berbagai wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mulai berdampak ke akses wisata di wilayah itu. Awal pekan ini, wisatawan yang hendak menuju objek wisata Air Terjun Kedung Pedut di Kabupaten Kulon Progo terpaksa harus membatalkan niatnya.
Sebab, jalur menuju destinasi itu kini sudah terputus akibat longsor yang terjadi tepatnya di perbukitan jalur Pengasih-Girimulyo pada Senin, 15 November kemarin.
“Pengaruh La-Nina di wilayah Yogyakarta saat ini berdampak pada peningkatan curah hujan bulanan di atas normal atau rata-ratanya,” kata Kepala Stasiun Klimatologi Sleman Yogyakarta Reni Kraningtyas, Selasa, 16 November 2021.
Reni mengatakan kondisi curah hujan selama periode dasarian I November 2021 ini secara umum di atas normal atau rata-ratanya. Berdasarkan pantauan indeks ENSO (El Nino-Southern Oscillation) hingga dasarian I November 2021, kategori La Nina menunjukkan lemah-sedang (-0.99). Fenomena La Nina diprakirakan berlangsung hingga periode April-Mei-Juni 2022.
Pada November ini, kata Reni, La Nina dapat memicu peningkatan curah hujan hingga 60 persen dibandingkan kondisi normalnya atau rata-ratanya. “Curah hujan umumnya hanya mencapai 300-500 mm dalam 1 bulan, atau kategori tinggi-sangat tinggi,” kata dia.
Sedangkan pada periode musim hujan Desember-Januari-Februari, La Nina dapat memicu peningkatan curah hujan dalam kisaran 20-60 persen dibandingkan normalnya. Curah hujan Desember-Januari-Februari umumnya juga mencapai 300-500 mm dalam 1 bulan atau kategori tinggi-sangat tinggi.
“Perlu diwaspadai peningkatan potensi bencana hidrometeorologi di puncak musim hujan, dimana puncak musim hujan wilayah Yogyakarta diprakirakan terjadi pada Januari 2022,” kata Reni.[tempo]