Daerah

Tiga Warga Situbondo Disambar Petir

Waspadai cuaca ekstrim

PANARUKAN – Budiadi, warga Dusun Barat Kebun, Desa Wringinanom, Kecamatan Panarukan, Situbondo, meninggal dunia setelah disambar petir, Kamis (25/11). Pria berumur 43 tahun tersebut langsung tewas di tempat. Itu terjadi pada saat koban memupuk padi di sawah milik tetangganya.

Selain Budiadi, warga lainnya yang ikut menjadi korban adalah Asmojo. Namun, pria ini tak sampaik kehilangan nyawa. Asmodo hanya tidak sadarkan diri. Begitu mendapat perawatan di Rumah Sakit Abdoer Rahem Situbondo dia siuman.

Namun, Asmojo masih belum bisa diajak berkomunikasi, dia masih mengalami trauma mendalam dan gerak matanya hanya melihat melihat-lihat keadaan sekeliling.

Camat Panarukan, Adik Supriyadi mengatakan, kejadian tersebut bermula pada saat almarhum Budiadi, sedang memupuk padi di sawah milik tetangganya, bersama dengan temanya yaitu Asmojo. Setelah memupuk sekitar pukul 11.00, dia sempat pulang melaksanakan Salat Duhur. Kemudian, kembali lagi ke sawah untuk membersihkan rumput di sela-sela padi.

“Pada waktu hujan deras, keduanya masih bekerja. Sekitar pukul 01.00, keduanya disambar petir dan mengakibatkan satu orang meninggal. Satu orang lagi tidak sadarkan diri alias pingsan. Langsung dilarikan ke RSUD,” ujar Supriyadi.

Jenazah Budiadi tidak dibawa ke rumah sakit. Sebab, pihak keluarganya menyadari apa yang menimpa anggota keluarganya itu sebagai sebuah musibah. Jenazah pria dengan dua anak itu langsung dibawa ke rumah duka.

“Saya sudah konfirmasi terhadap keluarga almarhum. Jawaban mereka, sudah menerima takdir tersebut, dan tidak berkenan jika jenazah almarhum dibawa ke RSUD. Mereka hanya mengingakan doa dari semua yang mengetahui kejadian tersebut, agar almarhum didoakan, dan amal baiknya diterima Allah, karena sebelum meninggal korban masih sempat melakukan salat duhur di rumahnya,” imbuh Supriayadi.

Supriyadi menyampaikan, untuk satu korban lagi, Asmojo sudah mendapatkan penanganan rumah sakit. Namun, kondisinya belum stabil, meski hasil pemeriksaan dokter menyatakan yang bersangkutan tidak mengalami apa-apa.

“Menurut dokter, jantung dan paru-paru maupun bagian dalam Pak Asmojo tidak mengalami cidera. Kondisinya baik-baik saja. Namun, dalam dua-tiga hari ini, kekek tersebut belum boleh pulang, untuk menadapatakan penanganan. Baru boleh pulang ketika benar-benar sembuh,” jelasnya.

Informasi yang dikumpulkan koran ini, dalam insiden tersebut sebenarnya tidak hanya merenggut dua korban. Tapi tiga orang. Yang satu oeang lagi tidak mengalami cidera. Sebab, jaraknya cukup jauh. “Dalam kejadian itu sebenrnya ada tiga orang, untuk yang satu ini namanya Muji, 40, tapi dia hanya merasakan trauma, dan tidak dibawa kemana-mana,” pungkas Supriyadi. (mg1/pri/radar BWI)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button

AdBlock Terdeteksi!

Silahkan matikan / whitelist website ini jika anda menggunakan AdBlock Extension. Iklan dari website ini sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan bisnis kami. Terima Kasih. - Please turn off / whitelist this website if you're using AdBlock Extension. Advertising from this website is vital for the sustainability of our business. Thank You.