Singapura Hadapi Gelombang Omicron, Imlek di Rumah Saja
SINGAPURA, BI – Pemerintah Singapura mengimbau warganya yang sedang kurang sehat agar tidak keluar rumah, meskipun hasil tesnya menunjukkan mereka negatif virus corona (Covid-19).
Pernyataan ini disampaikan Menteri Kesehatan (Menkes) Ong Ye Kung dalam pesan bersama Menteri Keuangan (Menkeu) Lawrence Wong.
Channel News Asia, Senin (31/1) melansir, menjelang perayaan Tahun Baru Imlek, dua Wakil Ketua gugus tugas Covid-19 multi-kementerian Singapura itu meminta masyarakat untuk menyadari kondisi kesehatan masing-masing jika memang sedang dalam keadaan tidak sehat.
Menkes Ong mengatakan, Singapura saat ini mengalami gelombang Omicron dengan kasus-kasus yang diperkirakan ‘meningkat secara tajam’.
“Jika anda merasa tidak enak badan, tolong jangan keluar. Anda tentu bisa selalu bertemu dengan keluarga serta teman anda secara virtual,” kata Menkeu Wong dalam video yang ditayangkan di Facebook.
Hal yang sama turut disampaikan Menkes Ong yang meminta siapapun yang tengah dalam kondisi tidak sehat untuk tetap berada di dalam rumah, meskipun hasil tes Covid-19 mereka dinyatakan negatif.
“Jangan keluar walau negatif (Covid-19), Jangan keluar karena masih bisa tertular dan menularkan,” tegas Menkes Ong.
Para menteri juga mendesak masyarakat Singapura untuk disiplin mengikuti langkah-langkah manajemen aman Covid-19, yang tetap tidak berubah selama periode Tahun Baru Imlek.
Sementara itu Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Singapura mengatakan pada pekan lalu bahwa batas kelompok maksimum yang diizinkan untuk melakukan pertemuan sosial saat ini masih dibatasi 5 orang.
Begitu pula batas jumlah pengunjung yang diizinkan untuk melakukan kunjungan pada setiap rumah per hari.
Kemenkes Singapura juga telah menyarankan tiap individu untuk melakukan tes rapid antigen sebelum mengunjungi orang lain, terutama jika diantara mereka ada orang tua maupun orang yang tidak atau belum divaksinasi.
Menkes Ong dalam videonya menyatakan, kelompok rentan ini termasuk pula orang-orang dengan penyakit serius seperti diabetes maupun kanker.
“Jika kita semua melakukan bagian kita dan menjalankan tanggung jawab pribadi secara baik, maka kita dapat memiliki perayaan tahun baru yang bermakna dan aman,” pungkas Menkeu Wong.[tribun]