Guru Honorer Babak Belur Dikeroyok Siswa, Ibu & Sepupu Murid
Sultra, BI – Jajaran Polres Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara (Sultra) menetapkan tiga tersangka kasus pengeroyokan terhadap seorang guru honorer berinisial J (29) yang dilakukan pelajar dan keluarganya pada Sabu (19/3) lalu.
Guru honorer itu mengajar olahraga di SMP Negeri 6 Konawe Selatan (Konsel). Sementara pelaku merupakan muridnya. Kasat Reskrim Polres Konsel Iptu Henryanto menyebut ialah dua pelajar kelas 9 SMP Negeri 6 Konsel dan seorang pria dewasa yang diduga kerabat pelaku siswa.
“Kami sudah melakukan penetapan terhadap tiga tersangka, sudah dilakukan pemeriksaan,” ucap Iptu Henryanto dihubungi dari Kendari, Kamis (24/3). Untuk kepentingan pemeriksaan, polisi baru akan menangkap tersangka yang dewasa dan membuka identitasnya.
Ketiga tersangka dijerat dengan pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan, subsider 351 KUHP. Baca Juga: Sekolah Diminta Memberdayakan Guru Honorer Gegara Banyak Pengajar yang Pensiun Penyidik sudah mengamankan dua tersangka pelajar untuk pemeriksaan di Polsek Palangga, Konsel.
Kapolsek Palangga Iptu Rusmin memastikan dua tersangka pelajar tersebut bukan ditahan, tetapi hanya diamankan. Sebab, mereka masih di bawah umur.
Seorang guru olahraga berstatus honorer di SMP 6 Kabupaten Konsel berinisial J (29) dikeroyok pelajar dan keluarganya seusai pelajaran praktik renang kepada siswanya.
Pengeroyokan itu terjadi di Desa Sangi-Sangi, Kecamatan Palangga pada Sabtu (19/3) sekitar pukul 11.00 WITA. Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Polres Konsel AKP Muslimin menyebut kejadian bermula saat sang guru menggelar praktik renang untuk pelajar kelas 9.
“Korban memberikan arahan tentang tata cara berenang, tetapi pelaku yang merupakan muridnya ini tidak mengindahkan, seolah-olah melawan,” jelasnya.
Saat itu, guru J lantas mendatangi siswanya tersebut untuk menasihati sambil menepuk bahu pelaku, tetapi pelajar tersebut tak terima dan melontarkan makian. Selanjutnya, pelajar itu pulang ke rumah dan kembali lagi beberapa saat kemudian bersama ibu dan sepupunya. Konon, ibu pelaku tidak hanya memukul, tetapi juga menghujat sang guru honorer.
“Terlapor langsung menganiaya korban dengan memukul dagu, lalu sepupu dan dua rekannya juga datang ikut menganiaya,” beber dia. Akibat pengeroyokan itu, guru J menderita luka-luka di dagu sebelah kiri, lutut kiri, punggung kaki kanan. Kejadian siswa keroyok guru itu lantas dilaporkan korban ke Polsek Palangga. (jpnn)