Kesehatan

Mengenal Depresi Situasional dan Cara Mengatasinya

Jakarta, BI – Depresi situasional atau gangguan penyesuaian dapat disebabkan oleh berbagai masalah kehidupan, mulai dari perubahan hidup karena baru menikah, pindah kerja, kehilangan pekerjaan, kehilangan orang yang dicintai, putus cinta atau bercerai, hingga terdiagnosis menderita penyakit serius.

Meski memiliki kondisi dan gejala yang serupa, depresi situasional bukanlah depresi yang sebenarnya. Depresi situasional muncul karena kesulitan dalam menghadapi atau mengatasi masalah kehidupan. Begitu masalah selesai atau dapat dilalui, gejala pun akan berkurang dan menghilang.

Sementara itu, depresi secara klinis akan menghambat aktivitas sehari-hari dalam waktu yang lama, bahkan ketika masalah sudah teratasi. Namun, depresi situasional yang berkepanjangan dan tidak ditangani bisa berubah menjadi depresi yang sesungguhnya serta meningkatkan risiko bunuh diri.

Gejala depresi situasional biasanya mulai terlihat setelah 3 bulan penderita mengalami peristiwa yang membuatnya stres. Selain itu, gangguan ini tidak berlangsung lebih dari 6 bulan selepas peristiwa yang memicu stres atau dampaknya telah berakhir.

Pada depresi situasional, reaksi seseorang terhadap hal yang memicu stres dapat menjadi berlebihan dibandingkan reaksi orang lain yang juga mengalami situasi yang sama. Gejala depresi situasional umumnya meliputi rasa putus asa, sulit untuk konsentrasi, sering menangis, cemas secara terus-menerus, insomnia atau sulit tidur, nafsu makan berkurang atau berlebihan, bolos dari sekolah atau kerja, tidak ingin bersosialisisi atau menarik diri, perilaku destruktif, seperti berkelahi, atau vandalisme, penyalahgunaan alkohol atau obat-obatan terlarang.

Gejala-gejala di atas dapat muncul sebagai respon pertahanan untuk meredam stres atau rasa putus asa terhadap situasi yang dihadapi.

Cara Mengatasi Depresi Situasional

Umumnya, depresi situasional dapat hilang sendirinya seiring berjalannya waktu atau setelah penderita terbiasa dengan perubahan yang terjadi dalam hidupnya. Meski demikian, kondisi ini perlu ditangani dengan baik agar tidak semakin parah.

Jika kerabat atau Anda baru saja mengalami perubahan besar dalam hidup dan terlihat mengalami gejala dari depresi situasional, cobalah untuk melakukan langkah penanganan, misalnya dengan membicarakan apa yang dirasakan kepada orang terdekat.

Selain itu lakukan aktivitas yang menenangkan, makan sehat, tidur lebih banyak, olahraga atau mengalihkan perhatiannya ke hobi. Namun jika tidak sembuh mitalah bantuan dokter untuk mendapatkan penanganan secara medis. [bi]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Lihat Juga Berita Ini :
Close
Back to top button

AdBlock Terdeteksi!

Silahkan matikan / whitelist website ini jika anda menggunakan AdBlock Extension. Iklan dari website ini sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan bisnis kami. Terima Kasih. - Please turn off / whitelist this website if you're using AdBlock Extension. Advertising from this website is vital for the sustainability of our business. Thank You.