Daerah

1.247 Hewan Ternak Terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku Di Jatim

Surabaya, BI – Sebanyak 1.247 ekor hewan ternak di Jawa Timur terjangkit wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Wabah itu menyebar di empat kabupaten di Jatim yaitu Kabupaten Lamongan, Mojokerto, Gresik dan Sidoarjo.

“Outbreak telah menyerang 1.247 ekor di empat kabupaten tersebut yang terkonfirmasi memiliki tanda klinis sesuai dengan indikasi penyakit PMK,” kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, di Gedung Grahadi, Surabaya, Sabtu (7/5).

Tanda klinis penyakit tersebut berupa demam tinggi 39-41 derajat celcius, keluar lendir berlebihan dari mulut dan berbusa.

Kemudian luka-luka seperti sariawan pada rongga mulut dan lidah, tidak mau makan, kaki pincang, luka pada kaki dan diakhiri kuku lepas, sulit berdiri, gemetar, napas cepat, produksi susu turun drastis dan menjadi kurus.

“Namun, penyakit ini tidak menular ke manusia, melainkan menular ke sesama hewan,” ujar Khofifah.

Khofifah mengatakan kasus pertama dilaporkan terjadi di Kabupaten Gresik pada 28 April 2022 dengan jumlah kasus 402 ekor sapi potong terjangkit PMK dan tersebar di 5 kecamatan dan 22 desa.

Kasus kedua dilaporkan pada 1 Mei 2022 di Kabupaten Lamongan. Sebanyak 102 ekor sapi potong yang terindikasi mengalami PMK dan tersebar di 3 kecamatan dan 6 desa.

“Di hari yang sama, Kabupaten Sidoarjo juga ditemukan kasus yang menjangkit sebanyak 595 ekor sapi potong, sapi perah dan kerbau. Kasus itu ditemukan dengan sebaran di 11 kecamatan dan 14 desa,” ucapnya.

Lalu kasus keempat dilaporkan 3 Mei 2022 di Kabupaten Mojokerto. Kasus yang dilaporkan berupa 148 ekor sapi potong yang tersebar di 9 kecamatan dan 19 desa.

“Dari laporan masyarakat serta hasil peninjauan di lapangan oleh Dinas Peternakan Provinsi Jatim dan uji lab Pusvetma, pada 5 Mei resmi terkonfirmasi ada empat kabupaten di Jatim yang hewan ternaknya terjangkit PMK,” kata dia.

Berdasarkan penjelasan Dirjen PKH Kementan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Khofifah menyebut wabah yang menyerang ternak seperti sapi, kerbau, kambing, domba, kuda dan babi itu memiliki tingkat penularan mencapai 90-100 persen.

Sejauh ini Khofifah sudah menggelar rapat intensif dengan Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) para direktur, tim Kemenko Perekonomian, dan empat Bupati yang terjangkit wabah, serta kalangan akademisi FKH UNAIR serta institusi lain.

“Rakor khusus digelar guna merumuskan langkah komprehensif penghentian penularan PMK pada hewan ternak agar tidak meluas ke daerah lain,” kata khofifah.[cnn]

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Lihat Juga Berita Ini :
Close
Back to top button

AdBlock Terdeteksi!

Silahkan matikan / whitelist website ini jika anda menggunakan AdBlock Extension. Iklan dari website ini sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan bisnis kami. Terima Kasih. - Please turn off / whitelist this website if you're using AdBlock Extension. Advertising from this website is vital for the sustainability of our business. Thank You.