Hong Kong

Majikan Dituduh Bersekongkol Perkosa Pembantu

Hong Kong, BI – Seorang pembantu rumah tangga asing [PRTA] perempuan Filipina mengklaim bahwa majikan perempuannya yang telanjang mengatakan kepadanya bahwa “Tuan menyukai Anda dan dia akan membayar Anda.” Dia kemudian diseret ke kamar tidur utama sebelum diperkosa oleh majikan laki-lakinya empat tahun lalu.

Majikan dan istrinya kemudian ditangkap dan didakwa melakukan pemerkosaan, membantu dan bersekongkol dalam pemerkosaan. Persidangan dimulai di pengadilan tinggi dari 8 Agustus.

Majikan laki-laki berusia 48 tahun itu dituduh memperkosa pembantu rumah tangga Filipina-nya di kediamannya di Hung Shui Kiu, sementara istrinya yang berusia 36 tahun membantunya, termasuk memberi suaminya seks oral untuk membuatnya ereksi.

Pasangan diatas didakwa dengan empat tuduhan pemerkosaan, membantu dan bersekongkol dalam pemerkosaan. Keduanya mengaku tidak bersalah.

Setelah 4 jam musyawarah, juri memutuskan pasangan itu tidak bersalah atas semua dakwaan. Usai mendengar vonis, terdakwa perempuan menangis tersedu-sedu. Hakim menunjukkan bahwa putusan itu murni masalah bukti.

Terdakwa laki-laki sebelumnya menunjukkan bahwa ketika dia mengajari korban memasak usus babi di dapur sekitar pukul 10 malam pada 21 Januari 2018 di rumahnya di Hung Shui Kiu, mereka saling menggoda. Istri dan putrinya sedang menonton tv selama periode itu.

Setelah mandi, dia berbaring di tempat tidur. Selama periode ini, dia “tiba-tiba memiliki beberapa fantasi seksual” dan “ingin berhubungan seks dengan korban PRTA. Dia kemudian membayar korban untuk pergi tidur sementara istrinya sedang mandi. Dia menggambarkan PRTA sebagai “sangat penyayang, seperti wanita muda pemalu”. Selama berhubungan seksual, PRTA tidak menolak.

Keduanya melakukan hubungan seksual cepat dan itu berakhir dalam waktu kurang dari 10 menit. Dia bahkan membayar PRTA HK$50 sebagai imbalannya. Tak disangka, saat PRTA mengambil bajunya dan hendak keluar kamar, sang istri muncul dan bahkan menamparnya. Dia kemudian mengatakan kepadanya bahwa itu murni transaksi moneter.

Ia juga mengungkapkan bahwa PRTA membeli ponsel baru beberapa waktu lalu sebelum kejadian. Ada banyak telepon dan surat juga yang dikirim ke rumah mereka berisi menuduh PRTA tidak mengembalikan uang yang terutang.

Setelah kejadian itu, dia dan istrinya bercerai beberapa hari kemudian mengakhiri hubungan 11 tahun mereka.[bi]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button

AdBlock Terdeteksi!

Silahkan matikan / whitelist website ini jika anda menggunakan AdBlock Extension. Iklan dari website ini sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan bisnis kami. Terima Kasih. - Please turn off / whitelist this website if you're using AdBlock Extension. Advertising from this website is vital for the sustainability of our business. Thank You.