Warga Chengdu Panic Buying Takut Lock Down
CHINA, BI – Jutaan warga Chengdu, China, dilaporkan panic buying hingga menyerbu hampir setiap toko, pasar, hingga swalayan yang ada di kota itu demi membeli pasokan kebutuhan pokok menjelang lockdown selama 4 hari, dari 1 hingga 4 september.
Penutupan wilayah kembali diterapkan di kota dengan total 21 juta penduduk itu gegara penularan Covid-19 harian naik hingga capai lebih dari 700 kasus dalam sepekan terakhir.
Beberapa pengunjung swalayan bahkan membeli daging dan makanan pokok lainnya dalam jumlah banyak hingga memenuhi bagasi mobil mereka. Warga lainnya terlihat ‘menyerbu’ tukang jagal daging dan memborong berbagai jenis daging dan ikan yang tersisa.
Penerapan lockdown itu terjadi beberapa hari setelah seorang warganet mengungkap kemungkinan pemerintah kembali mengisolasi kota itu di media sosial China.
Cuplikan pesan warganet itu bocor dan menjadi viral di media sosial, membuat warga berbondong-bondong membeli kebutuhan pokok mereka di pasar swalayan.
Kepolisian Chengdu menangkap seorang warganet yang memberitakan lockdown ini memiliki marga She, dan p Polisi menuduhnya telah menimbulkan kepanikan dalam masyarakat dengan menyebarkan “komentar provokatif.”
She kemudian dipenjara selama 15 hari dan dikenakan denda 1000 yuan (Rp2,1 juta) karena “menyebabkan perkelahian dan menimbulkan masalah.”
Meski begitu, pemerintah Chengdu kemudian memerintahkan masyarakat untuk tetap dirumah mulai pukul 18.00 pada Kamis, kecuali jika mereka mengikuti tes yang berlangsung dari tanggal 1 – 4 september. [bi]