Bengawan Solo Meluap, Desa Sekitar Terendam Air
Solo, BI – Curah hujan tinggi di wilayah Solo hingga ke hulu serta pembukaan spillway waduk Gajah Mungkur di Wonogiri mengakibatkan ketinggian air Bengawan Solo di Pos Pemantauan Banjir Bengawan Solo, Stasiun Jurug capai top level atau tertinggi pada Jumat dini hari [17/2] yaitu 10 meter lebih.
“Semalam tertinggi di angka 10 meter lebih 35 cm, bertahan selama tiga jam,” kata petugas pos pantau Jurug, Joko Widodo, saat dikonfirmasi.
Joko menjelaskan puncak ketinggian air terjadi sekitar pukul 01.30 WIB. Kondisi itu disebut merupakan ketinggian air tertinggi sejak 2006. Alat ukur di pos pantau pun sempat tertutup air, sehingga petugas menggunakan alat ukur Sonar untuk mengetahui ketinggian air.
“Mulai pukul 05.00 WIB air turun, tetapi masih dalam kondisi tinggi atau siaga merah. Saat ini ketinggian airmasih diatas 10 meter. Terakhir pada pukul 08.00 WIB ketinggian air diangka 10 meter lebih 7 cm,” jelasnya.
Bertambahnya debit air di Sungai Bengawan Solo menyebabkan wilayah di sekitarnya terendam banjir. Seperti di Sukoharjo, Karanganyar, dan Kota Solo sendiri.
Selain itu tingginya curah hujan membuat petugas di Stasiun Jurug terus melakukan pemantauan setiap jam dan melaporkannya kepada masyarakat. 16 pompa juga telah dioperasikan ditambah yang mobile.
Sampai saat ini, empat ribuan warga mengungsi ke rumah warga lain yang masih aman dari banjir. Evakuaso warga dilakukan petugas dengan menggunakan perahu karet.[bi/SP]