NasionalWarta Migran

Sejak Januari, BP2MI SudahBerangkatkan 8.500 PMI Ke Korsel

Jakarta, BI (29/8) – Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) terus memberangkatkan Pekerja Migran Indonesia ke negara penempatan, dengan skema Government to Government (G to G). Kali ini, 379 orang Pekerja Migran Indonesia diberangkatkan ke Korea Selatan (Korsel) untuk bekerja di sektor manufaktur dan perikanan.

Selain itu, lembaga pimpinan Benny Rhamdani itu melepas puluhan Pekerja Migran Indonesia ke Jerman.

“Ditambah dengan 20 orang secara simbolis kita lepas G to G ke Jerman yang sedang melakukan orientasi pra penempatan, juga sebanyak 48 CPMI (Calon PMI) yang melakukan persiapan-persiapan juga ke Korea,” ujar Deputi Penempatan dan Pelindungan Kawasan Amerika dan Pasifik BP2MI, Lasro Simbolon di Menara Peninsula Hotel, Jakarta, Senin (28/8).

Total, lebih dari 8.500 PMI berangkat ke Korsel dengan skema G to G. Ini merupakan data dari awal tahun 2023, hingga kini. Pelepasan, pemberangkatan dan penempatan Pekerja Migran Indonesia oleh negara, kata Lasro, merupakan upaya menghormati para Pekerja Migran Indonesia dari Benny Rhamdani melalui BP2MI, selaku perwakilan negara.

“Kenapa kita lakukan ini, Pak Benny Rhamdani, Kepala BP2MI bahkan mengundang tokoh nasional para elite, VIP kita untuk memberikan satu, untuk menghormati Pekerja Migran Indonesia kita. Bahwa mereka ini pejuang keluarga, pemberani, pahlawan devisa. Dari pemberangkatannya saja harus kita hormati. Anda spesial, warga negara pemberani, pejuang keluarga,” papar Lasro.

Penempatan dan pelepasan dengan skema pemerintah ke pemerintah oleh BP2MI, kata Lasro, juga hendak menegaskan bahwa Pekerja Migran Indonesia yang dikirim merupakan orang-orang terbaik yang siap bekerja. Sehingga, hak-hak Pekerja Migran Indonesia juga harus dipenuhi sebagaimana mestinya ketika bekerja di negara penempatan. Apalagi, mereka juga berkontribusi pada roda ekonomi di masing-masing negara itu.

“Mereka siap dengan kompetensi, kapasitasnya dan bahasanya. Tolong hormati juga di sana, berikan hak-haknya, hormati, hargai mereka sebagai duta bangsa Indonesia. Bekerja di sana, bukan meminta-minta, tapi bagian dari upaya membangun hubungan bilateral yang saling mengisi, saling melengkapi. Bagian dari perkembangan ekonomi juga di negara penempatan di Korea dan Jerman,” jelas Lasro.

Lebih lanjut, melalui skema G to G, BP2MI juga ingin mengingatkan bahwa penting bagi calon Pekerja Migran Indonesia untuk berangkat bekerja ke luar negeri secara prosedural. Sehingga, mereka kelak bisa terhindar dari bahaya dan berbagai persoalan yang berpotensi menjerat Pekerja Migran Indonesia semasa di luar negeri. Sebab, dengan begitu negara melalui BP2MI, bisa memberikan pelindungan secara optimal, dari ujung rambut hingga ujung kaki.

“Bahwa mereka kalau berangkat dengan proses yang benar, resmi, prosedural, memiliki kapasitas, pelatihan dilalui, sertifikasi bahasa, lulus tes berhasil, mereka adalah duta bangsa dan negara hadir sejak awal sampai mereka kembali nanti. Sampai purna, sampai nanti kembali ke Tanah Air,” kata Lasro. *(Humas)

Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Artikel Terkait

Lihat Juga Berita Ini :
Close
Back to top button
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x

AdBlock Terdeteksi!

Silahkan matikan / whitelist website ini jika anda menggunakan AdBlock Extension. Iklan dari website ini sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan bisnis kami. Terima Kasih. - Please turn off / whitelist this website if you're using AdBlock Extension. Advertising from this website is vital for the sustainability of our business. Thank You.