1 Oktober, Pedagang Tepi Laut Wan Chai DIlarang Berdangang
Merasa konyol, mengingat ini "Night Vibes Hong Kong",
![](https://i0.wp.com/beritaindonesia.hk/wp-content/uploads/2023/09/20230928121443208680contentPhoto1.jpg?resize=780%2C470&ssl=1)
Hong Kong, BI [28/9] – Pemilik kios “Karnaval Tepi Laut” Wan Chai mengatakan pada hari Kamis [28/9] bahwa mereka telah diberitahu untuk tidak berjualan pada tanggal 1 Oktober, dengan alasan tindakan pengendalian massa yang diberlakukan untuk pertunjukan kembang api.
Para pedagang merasa jika larangan dagang tersebut “konyol”.
Karnaval ini merupakan salah satu highlight dari kampanye “Night Vibes Hong Kong”, yang terdiri dari pertunjukan makanan, musik dan tari, pertunjukan drone, booth permainan, serta lokakarya khusus dan pameran seni.
Di antara 90 pedagang yang berpartisipasi, 44 di antaranya adalah kedai makanan siap saji yang menyajikan makanan ala Hong Kong. Karnaval tahap pertama akan berlangsung setiap hari mulai pukul 15.00 hingga tengah malam hingga 2 Oktober, sedangkan kedai makanan akan beroperasi mulai pukul 18.00 hingga 23.00.
Untuk libur Hari Nasional tanggal 1 Oktober, seluruh pasar akan buka mulai pukul 10.00 hingga 16.00.
Mengomentari pengaturan tersebut, salah satu pemilik kios, Wang, merefleksikan betapa ironisnya jika mereka tidak mengizinkan mereka membuka kios makanan pada malam tanggal 1 Oktober.
Wang, yang kiosnya menjual makanan ringan Taiwan, mengatakan pertunjukan kembang api seharusnya menarik banyak orang ke karnaval, dan kedua acara tersebut akan saling melengkapi.
Tidak mengizinkan mereka menjalankan kiosnya berarti pemiliknya hanya bisa melihat kembang api malam itu, sementara orang-orang melewati kios mereka yang *tutup*.
Sementara itu, Wang juga mengatakan kendala listrik di karnaval masih ada, karena penyelenggara hanya mampu menyediakan pasokan listrik hingga 1000W, yang tidak cukup bagi mereka untuk menyiapkan makanan ringan Taiwan seperti ayam popcorn dan hu jiao bing, atau roti lada.[BI]