Dewan Konsumen HK Harapkan Maskapai Tranparan Soal Kerugian Bagasi
![](https://i0.wp.com/beritaindonesia.hk/wp-content/uploads/2023/09/mfile_1718325_1_L_20230914145608.jpg?resize=780%2C470&ssl=1)
Hong Kong, BI [15/9] – Dewan Konsumen pada hari Kamis [14/9] meminta maskapai penerbangan untuk lebih transparan dengan kebijakan mereka mengenai penanganan bagasi yang rusak, hilang atau tertunda, dengan mengatakan bahwa ada peningkatan jumlah pengaduan semacam itu.
Badan pengawas tersebut menerima 61 pengaduan dalam delapan bulan pertama tahun ini, dibandingkan dengan hanya 14 pengaduan pada tahun 2022 sebelum perjalanan udara dimulai kembali secara penuh.
“Setelah pandemi tahun ini, semakin banyak orang yang bepergian, sehingga trafik global justru meningkat. Itu sebabnya [jumlah] pengaduan terkait juga meningkat,” kata wakil ketua komite penelitian dan pengujian dewan, Victor Lui.
Ia mencatat, sebagian besar pengaduan berkaitan dengan kualitas layanan maskapai penerbangan saat menangani laporan bagasi yang rusak, hilang, atau tertunda, serta besaran kompensasi yang mereka tawarkan.
Dari 22 maskapai penerbangan yang disurvei, badan pengawas tersebut mengatakan hanya dua yang menahan diri untuk tidak mendepresiasi nilai bagasi yang hilang saat memberikan kompensasi kepada penumpang.
Sisanya, 20 maskapai penerbangan, menerapkan tarif penyusutan tahunan yang berkisar antara delapan hingga 30 persen, bergantung pada pedoman internal mereka serta kebijakan wilayah keberangkatan dan tujuan.
Gilly Wong, kepala eksekutif dewan konsumen mengatakan beberapa maskapai penerbangan tersebut kurang transparan dalam rincian kompensasi mereka, dan mendesak mereka untuk memberikan informasi yang jelas dan akurat untuk menghindari perselisihan.
Ia juga menyarankan penumpang untuk menyimpan semua kuitansi yang relevan, dan mengambil foto untuk mencatat kondisi bagasi mereka sebelum check-in.[BI]