Hong Kong

Keracunan Kerang Paralitik Hingga Mati Rasa

Hong Kong, BI[19/9] – Kasus keracunan sering terjadi di Hong Kong, pada hari Senin kemarin [18/9] Pusat Perlindungan Kesehatan (CHP) Departemen Kesehatan menyelidiki kasus dugaan keracunan kerang lumpuh yang menimpa seorang pria berusia 29 tahun.

Pasien mengalami mati rasa pada anggota badan sekitar tiga jam setelah mengonsumsi siput sungai di rumahnya (17/9). Selanjutnya pihak keluarga membawanya ke Rumah Sakit Queen Elizabeth pada hari yang sama. Pasien dalam kondisi stabil dan tidak memerlukan rawat inap.

Penyelidikan awal mengungkapkan bahwa siput sungai itu dibeli dari pedagang kaki lima di Distrik Longhua, Shenzhen.

“Racun yang meracuni tersebut adalah racun alami yang terkadang ditemukan pada kerang – kerang pada umumnya. Racun ini stabil terhadap panas dan tidak dapat dihancurkan melalui pemasakan,” kata juru bicara CHP.

“Gejala keracunan kerang paralitik sebagian besar bersifat neurologis dan timbulnya biasanya dalam beberapa menit hingga jam setelah konsumsi kerang. Gejala awal mungkin termasuk kesemutan, mati rasa pada mulut dan ekstremitas, sakit kepala, pusing, dan ketidaknyamanan pencernaan. Dalam beberapa kasus, gejalanya akan hilang sepenuhnya dalam beberapa hari. Dalam kasus yang parah, kesulitan menelan dan berbicara, kelumpuhan dengan henti napas, dan bahkan kematian dapat terjadi,” tambah juru bicara tersebut.

Juru bicara tersebut mengingatkan masyarakat bahwa mereka harus segera mencari nasihat medis jika mereka mengalami gejala keracunan kerang, dan menyimpan sisa makanan untuk penyelidikan dan pengujian laboratorium.

Untuk mengurangi risiko keracunan kerang, masyarakat sebaiknya:

– Membeli kerang dari toko makanan laut yang terpercaya dan berlisensi
– Buang isi perut, gonad dan telur sebelum dimasak dan buang semua cairan masak sebelum dikonsumsi
– Makanlah lebih sedikit kerang dalam satu kali makan
– Dan apabila timbul gejala setelah mengonsumsi kerang, segera dapatkan bantuan medis.[*]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button

AdBlock Terdeteksi!

Silahkan matikan / whitelist website ini jika anda menggunakan AdBlock Extension. Iklan dari website ini sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan bisnis kami. Terima Kasih. - Please turn off / whitelist this website if you're using AdBlock Extension. Advertising from this website is vital for the sustainability of our business. Thank You.