Otoritas Kesehatan HK Sedang Selidiki Kasus Botulisme
Mengenal Botulisme Supaya Orang Tak Sembarangan Suntik Botox
Hong Kong, BI [28/9] – Botulisme adalah gangguan kesehatan berupa keracunan yang cukup serius. Adapun penyebab kondisi keracunan ini adalah bakteri Clostridium botulinum [botox]. Meskipun penyakit ini menjadi gangguan kesehatan yang langka, racun penyebabnya sangat berbahaya dan mematikan.
Sebab bakteri dapat menghasilkan racun yang menyerang sistem saraf. Mulai dari saraf otak, tulang belakang, atau saraf lainnya yang bisa menyebabkan kelumpuhan otot yang mengendalikan pernapasan. Hal ini dapat menyebabkan kematian jika penanganan tak segera dilakukan.
Pusat Perlindungan Kesehatan (CHP) Departemen Kesehatan (DH) Hong Kong sedang menyelidiki kemungkinan adanya kasus botulisme pada pasien wanita setelah menerima suntikan toksin botulinum [botox] secara lokal.
Pasien wanita tersebut berusia 21 tahun dengan kondisi kesehatan yang baik, mengalami pusing, ptosis, kelemahan anggota badan dan kesulitan bernapas sejak tanggal 22 September.
Dia datang ke Rumah Sakit Tin Shui Wai pada hari Selasa (26/9] karena merasa kondisi kesehatannya semakin buruk, dia merasa pusing dan kesulitan menelan. Dia dirujuk ke Rumah Sakit Pok Oi dan langsung dirawat hari itu juga. Dia diduga terkena botulisme iatrogenik.
Botulisme iatrogenik adalah kondisi neuroparalitik yang terjadi pasca penyuntikan toksin botulinum (botox), baik indikasi kosmetik maupun terapeutik. Pada umumnya, gejala botulisme iatrogenik ditemukan 7 hari setelah penyuntikan.
Menurut informasi yang diberikan oleh pasien, dia menerima suntikan toksin botulinum pada betisnya di sebuah tempat pribadi di Tai Po pada tanggal 15 September. Investigasi sedang berlangsung.
Bersama ini Departemen Kesehatan menghimbau masyarakat untuk memperhatikan anjuran kesehatan sebelum menerima suntikan toksin botulinum, yang mana suntikan hanya boleh dilakukan oleh dokter yang terdaftar secara lokal.
Pahami juga prosedur, potensi risiko, dan komplikasi sebelum menerima suntikan, berkonsultasilah dengan dokter untuk mengambil keputusan.
Jangan menerima suntikan jika ada riwayat alergi terhadap toksin botulinum, atau infeksi atau peradangan di tempat suntikan.
Meminta nama lengkap dokter secara tertulis jika dirujuk oleh penyedia layanan kecantikan untuk prosedur tersebut, serta kualifikasi profesional dan pengalaman yang relevan, dan segera datangi tim medis jika muncul gejala, seperti demam atau merasa tidak enak badan.[BI]