Uji Radiologi Makanan Jepang Memastikan 3.794 Sampel Aman
Hong Kong, BI – Karena pembuangan air yang terkontaminasi nuklir diperkirakan akan terus berlanjut selama 30 tahun ke depan atau lebih, pemerintah akan memantau secara ketat dan memperkuat pengaturan pengujian. Jika ditemukan anomali, larangan impor dapat diperketat lebih lanjut.
Dalam tiga hari terakhir, CFS telah melakukan uji radiologi terhadap 262 sampel pangan yang diimpor dari Jepang, khususnya pada kategori “produk akuatik dan terkait, rumput laut, dan garam laut”. Tidak ada sampel yang melebihi batas keamanan. Informasi selengkapnya dapat ditemukan di situs tematik CFS yang didedikasikan untuk tindakan pengendalian pangan yang diimpor dari Jepang.
Selain itu, Departemen Pertanian, Perikanan dan Konservasi (AFCD) juga telah melakukan uji radiologi terhadap 50 sampel makanan laut hasil tangkapan lokal, dan seluruh sampel lolos uji tersebut. Informasi rinci mengenai pengujian AFCD dapat ditemukan di situs resmi mereka.
Untuk memastikan keamanan lingkungan, Observatorium Hong Kong (HKO) telah meningkatkan pemantauan perairan setempat dan sejauh ini belum mendeteksi adanya anomali. Informasi lebih lanjut mengenai upaya pemantauan HKO dapat ditemukan di situs web mereka.
Sejak 24 Agustus, sebanyak 3.794 sampel pangan impor dari Jepang, termasuk 2.166 sampel produk akuatik, rumput laut, dan garam laut, serta 1.252 sampel hasil tangkapan lokal, telah menjalani uji radiologi yang dilakukan oleh CFS dan AFCD. Semua sampel telah lulus pengujian, yang menunjukkan kepatuhan terhadap standar keselamatan.
Hong Kong tetap berkomitmen untuk menjaga keamanan pangan penduduknya dan akan terus memantau situasi dengan cermat sambil menerapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk menjamin kesejahteraan masyarakat.[BI]