Ragam

Wanita Diet Ekstrem Hingga ‘Tinggal Tulang’ demi Suami

Setelah kurus dia diceraikan.

Jakarta, BI [24/9] – Seorang wanita di Rusia menceritakan pengalamannya yang harus menjalani diet ekstrem hingga berat badannya hanya 22 kg. Dia yang dulunya berisi, kini bak ‘zombie’ karena badannya yang kurus kering.

Yana Bobrova di Rusia awalnya berkeras untuk diet karena bentuk tubuhnya dikomentari oleh sang suami. Pipinya disebut tembem yang membuatnya menjalani diet ekstrem.

Namun awal mula dia diet ekstrem dijalani saat masih duduk di bangku kuliah. Yana bahkan berolahraga ekstrem dan intens kemudian membatasi makanannya.

“Saya bisa makan kue, teh, air, permen, sepotong keju, setengah gelas kaldu,” ujarnya tentang pola makannya saat ini kepada Russian NTV show ‘Beyond the Border’.

Yana mengatakan, suaminya yang menyaksikan perubahan dramatisnya tidak memberitahu apapun. Kemudian pria tersebut dilaporkan membatasi lingkaran pergaulannya dan memaksanya berhenti dari pekerjaannya.

Tak lama kemudian, dia berakhir diceraikan.

“Aku ditinggal sendirian, walaupun aku meninggalkan segalanya untuknya, tapi pada akhirnya… aku mengerti bahwa aku sendiri yang harus disalahkan atas semua ini, aku tidak menyalahkan suamiku atau orang tuaku,” ujar Yana.

Prihatin dengan kesehatannya, Yana segera dibawa ke rumah sakit dari studio dan saat ini sedang menjalani perawatan medis. Laporan menunjukkan bahwa Yana telah mulai menerima perawatan di Nizhny Novgorod, di mana dia menerima konseling psikoterapi dan juga perawatan medis.

Tak jelas kondisi yang dialami oleh wanita tersebut. Namun memaksa diri tidak mengonsumsi apapun demi diet ekstrem bisa menjadi tanda anoreksia.

Anoreksia ditandai dengan citra tubuh yang menyimpang, dengan ketakutan yang tidak beralasan terhadap kelebihan berat badan. Orang yang mengalaminya akan terobsesi dengan berat badan dan berusaha mengontrol apa yang dikonsumsi.

Dikutip dari Mayo Clinic, untuk mencegah penambahan berat badan atau untuk terus menurunkan berat badan, pengidap anoreksia biasanya sangat membatasi jumlah makanan yang mereka makan. Mereka mungkin mengontrol asupan kalori dengan muntah setelah makan atau dengan menyalahgunakan obat pencahar, alat bantu diet, diuretik, atau enema.

Mereka mungkin juga mencoba menurunkan berat badan dengan berolahraga berlebihan. Tidak peduli berapa banyak berat badan yang hilang, orang tersebut tetap takut akan penambahan berat badan.

Tanda dan gejala fisik anoreksia nervosa berhubungan dengan kelaparan. Anoreksia juga mencakup masalah emosional dan perilaku yang melibatkan persepsi berat badan yang tidak realistis dan ketakutan yang sangat kuat terhadap bertambahnya berat badan atau menjadi gemuk.(kna/kna)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button

AdBlock Terdeteksi!

Silahkan matikan / whitelist website ini jika anda menggunakan AdBlock Extension. Iklan dari website ini sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan bisnis kami. Terima Kasih. - Please turn off / whitelist this website if you're using AdBlock Extension. Advertising from this website is vital for the sustainability of our business. Thank You.