HK Berniat Naikan Minat Pasangan Untuk Melahirkan
Wacana dukungan finansial hingga potongan pajak untuk ambil pengasuh digulirkan
Hong Kong, BI [8/10] – Partai pro-kemapanan terbesar di Hong Kong telah mendesak pemerintah untuk memberlakukan kebijakan yang mendukung persalinan, dan menyatakan bahwa subsidi satu kali sebesar HK$10.000 untuk keluarga dan pengurangan pajak untuk mempekerjakan pekerja rumah tangga untuk mendorong minat pasangan memiliki anak.
Saat berbicara kepada wartawan pada hari Kamis [4/10], lima anggota parlemen dari Aliansi Demokratik untuk Kemajuan dan Kemajuan Hong Kong (DAB) mengusulkan sekitar dua lusin saran untuk memerangi rendahnya angka kelahiran di kota tersebut.
Mereka mengatakan partai tersebut telah menyampaikan rekomendasi mereka kepada Kepala Eksekutif John Lee sebelum Pidato Kebijakannya pada akhir bulan ini.
Menurut angka yang dikutip oleh partai tersebut, angka kelahiran di Hong Kong mencapai titik terendah dalam 60 tahun pada tahun 2020, dengan 43.000 bayi lahir. Pada tahun 2021, angkanya turun lagi menjadi 37.000.
Anggota parlemen Stanley Li mengatakan pemerintah harus menawarkan HK$10.000 kepada keluarga untuk mendorong mereka memiliki anak, serta HK$2.000 dalam bentuk voucher perawatan medis tahunan untuk mensubsidi pengeluaran kesehatan anak-anak.
Selain itu, Li mengatakan pemerintah harus memberikan potongan pajak kepada keluarga yang mempekerjakan pekerja rumah tangga untuk mengurangi beban keuangan mereka.
“Besaran pengurangan pajak bisa berdasarkan upah minimum bulanan [pekerja rumah tangga]. Ambil contoh tahun 2022, jumlah yang dapat dikurangkan dari pajak bisa mencapai HK$55.560,” kata Li dalam bahasa Kanton, mengacu pada upah bulanan minimum tahun lalu sebesar HK$4.630 dikalikan 12 bulan.
Hong Kong adalah rumah bagi sekitar 340.000 pekerja rumah tangga yang biasanya melakukan tugas rumah tangga dan mengasuh anak. Kontribusi mereka memberikan waktu bagi orang tua, memungkinkan mereka memasuki dunia kerja dan mendapatkan lebih banyak uang untuk menghidupi keluarga.
Selain subsidi finansial, partai tersebut juga menyarankan untuk memberikan dukungan yang lebih besar kepada ibu menyusui, membuat jam kerja fleksibel, dan melakukan tindakan terkait pembekuan sel telur dan fertilisasi in vitro (IVF).[BI]