PRT Indonesia Mencuri Perhiasan Emas Milik Majikan dan Digadaikan
Pembantu tersebut sudah dilaporkan ke polisi dan majikan masih mau mempekerjakannya untuk bayar hutang
Hong Kong, BI [29/10] – Seorang warga Distrik Kwai Tsing mengunggah tuduhan mengejutkan di Facebook bahwa pembantu rumah tangga mereka yang berasal dari Indonesia telah mengosongkan brankas berisi perhiasan senilai lebih dari HK$200,000 dan menggadaikan barang-barang tersebut, serta mengunggah banyak kuitansi gadai.
Insiden ini memicu kembali perdebatan seputar undang-undang pekerja asing.
Majikannya sebelumnya telah mengunggah bahwa pembantu rumah tangga mereka yang berkewarganegaraan Indonesia diduga telah menjarah brankas mereka, mengambil perhiasan emas senilai HK$200,000 dan menggadaikannya. Mereka mengklaim semua perhiasan yang dihadiahkan kerabatnya telah dicuri dan telah dilaporkan pada polisi pada tanggal 25 lalu.
Polisi mengatakan, meskipun barang curian tersebut diambil dari pegadaian, majikan tetap harus membayar untuk mendapatkan kembali perhiasannya. Selama negosiasi, majikan memutuskan untuk membiarkan pekerja tersebut terus bekerja untuk melunasi hutang uang yang ia dicuri.
Setelah polisi pergi, pekerja tersebut dilaporkan mengaku meminjam lebih dari sepuluh ribu dolar dari rentenir, dengan menggunakan alamat majikannya. Majikan juga meminjamkan lebih dari HK$20.000 kepada pekerja tersebut.
Saat meminta nasihat mengenai situasi ini, majikan tersebut menyatakan bahwa mereka memiliki dua anak kecil yang harus dinafkahi dan merasa tidak yakin akan langkah terbaik yang harus diambil. Dalam komentar tambahan, majikan menemukan bahwa pekerja tersebut juga mencuri tabungan putra mereka sebesar HK$5.000.
Majikan tersebut menyatakan harapannya agar pemerintah Hong Kong dan Indonesia akan menanggapi insiden ini dengan serius, dengan menyatakan bahwa ini merupakan celah sosial yang signifikan bagi pembantu rumah tangga untuk dapat membeli properti dan tanah di Indonesia setelah menjalani hukuman penjara singkat di Hong Kong.
Majikan lebih lanjut mengungkapkan bahwa pembantu rumah tangga tersebut telah meminjam sejumlah HK$20.000 dari mereka pada bulan September dan Oktober, dan mengklaim bahwa anggota keluarga mereka dirawat di rumah sakit.
Majikan mengetahui aktivitas mencurigakan dari pekerja tersebut ketika mereka meminjam uang tambahan sebesar HK$3.000 dan menggadaikan perhiasan berharga dalam waktu seminggu di bulan Oktober.
Belakangan terungkap bahwa pembantu rumah tangga tersebut memiliki catatan transaksi sebelumnya dengan pegadaian sejak mereka bekerja pada tahun 2020, kemungkinan melibatkan perhiasan majikan sebelumnya atau milik temannya.
Setelah postingan tersebut dibuat secara online, korban lainnya menghubungi majikannya dan menceritakan kejadian serupa dimana semua perhiasan mereka hilang.
Majikan menyarankan korban lainnya, yang saudara perempuannya baru saja meninggalkan rumah, untuk segera melaporkan kejadian tersebut ke polisi dan mencegah tindakan lebih lanjut yang dapat menghilangkan barang bukti.
Menurut polisi, pembantu rumah tangga yang terlibat kasus tersebut berusia kurang lebih 43 tahun. Majikan melaporkan kejadian tersebut pada tanggal 25 Oktober, mencurigai bahwa pembantu rumah tangga tersebut telah mencuri barang-barang berharga dari rumah mereka.
Setelah menghitung kerugiannya, majikan menemukan bahwa perhiasan senilai HK$200.000 dan uang tunai sebesar HK$5.000 hilang. Besaran kerugian sebenarnya masih ditentukan, dan kasus ini dianggap sebagai pencurian.
Pembantu rumah tangga tersebut telah dibawa ke Kantor Polisi Kwai Chung untuk penyelidikan lebih lanjut, dan polisi terus menindaklanjuti kasus tersebut.
Insiden ini telah memicu kemarahan di kalangan netizen, beberapa di antaranya berkomentar bahwa lebih baik berada di penjara Hong Kong, menikmati makanan dan akomodasi yang enak, daripada kembali ke kampung halaman.
Mereka dengan sinis menyebutkan bahwa beberapa tahun tanpa menggunakan ponsel bisa mengakibatkan pensiun dan bisa tinggal di rumah besar di kampung halaman, tanpa perlu bekerja.
Mereka juga membahas aspek keuangan, dengan menunjukkan bahwa beberapa bulan penjara dapat memberikan penghasilan yang lebih besar bagi pembantu rumah tangga dibandingkan dengan bekerja selama beberapa tahun.
Beberapa netizen tidak setuju dengan tindakan baik majikan tersebut, bahkan menyarankan agar perhiasan yang dicuri tersebut harus ditebus dan disimpan di brankas bank. Yang lain menganalisa situasinya, menyebutkan bahwa pembantu rumah tangga tersebut sudah terlilit hutang dan memiliki catatan kriminal, sehingga menyulitkan mereka untuk mendapatkan pekerjaan lain di Hong Kong.
Mereka juga memperingatkan majikan tentang potensi risiko jika pekerja tetap di rumah dan menyarankan untuk melaporkan kejadian tersebut ke polisi.
Seorang netizen berbagi pengalaman pribadinya menyimpan sejumlah uang tertentu di dompet mereka untuk mengetahui apakah uang itu akan diambil atau tidak.
Netizen lain menyebutkan kasus dimana pembantu rumah tangga yang membuat perhiasan emas palsu, membeli jam tangan dan tas mewah palsu, kemudian menjualnya kembali dengan harga mahal, sehingga pembeli menderita kerugian yang cukup besar.[BI]