Jakarta, BI [08/11] – Berulangnya kasus bunuh diri yang melibatkan mahasiswa, menjadi sorotan Kementerian Koordinator bidang PMK. Yang terbaru kasus dugaan bunuh diri mahasiswi Fakultas Kedokteran Hewan Unair berinisial Caroline Angelica.
Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan Moderasi Beragama Kemenko PMK Warsito berpesan kepada seluruh generasi muda harus kuat secara mental, untuk menghadapi tantangan zaman.
’’Dekatkan diri dengan agama. Karena ini bagian dari pendidikan,’’ katanya di sela The 7th Indonesia Conference of Zakat di Tangerang Selatan pada Selasa (7/11).
Warsito menjelaskan tujuan pendidikan adalah menciptakan insan yang beriman dan bertakwa. Kemudian menjalankan praktik agama, sesuai dengan kepercayaannya, dengan sebaik-baiknya.
Sehingga dalam menghadapi tantangan kehidupan, generasi muda tidak mudah patah semangat. Dia menjelaskan untuk mencetak generasi muda yang kuat secara mental, menjadi tanggung jawab bersama. Tidak hanya menjadi tanggung jawab lembaga pendidikan, sekolah atau kampus.
Dia mengatakan pada masa Ki Hadjar Dewantara dikenal dengan tri pusat pendidikan. Yaitu keluarga, masyarakat, dan sekolah. Kemudian oleh KH Ahmad Dahlan ditambah dengan tempat ibadah. ’’Sekarang ditambah lagi dengan dunia maya. Justru di dunia maya ini, waktu interaksinya jauh lebih lama,’’ katanya.
Untuk itu dia mengajak seluruh pemangku kebijakan untuk sama-sama peduli terhadap perkembangan anak-anak muda atau remaja. Komunitas masyarakat, sekolah atau lembaga pendidikan, keluarga, tempat ibadah, sampai dunia maya harus sama-sama peduli, mendengar, dan memecahkan masalah remaja yang terjadi.
Seperti diketahui pada Minggu (5/11) pagi warga Sidoarjo,Jawa Timur digegerkan dengan penemuan mayat di dalam mobil. Sebelumnya mobil tersebut terparkir di komplek Apartemen Royal Bisnis Sidoarjo. Dugaan sementara mahasiswi asal Kediri itu bunuh diri. Polisi menemukan tabung has helium yang tersambung lewat selang. Kemudian juga ada dua pucuk surat wasiat. [BI]
