Taiwan Waspada Flu Burung, Otoritas Lanjutkan Impor Telur
TAIPEI, BI [6/11] – Kementerian Pertanian (MOA) mengatakan akan terus mengimpor telur karena peternakan lokal Taiwan terkena flu burung dan belum mereda belum mereda, menurut laporan pada Sabtu (4 November).
Kebijakan ini dimulai pada musim dingin lalu, meski sempat mendapatkan kritikan dan tuduhan penipuan, termasuk kesalahan pemberian label tanggal kadaluarsa dan tempat asal telur – terlur yang di impor.
Meskipun pemerintah membantah terlibat, Menteri Pertanian Chen Chi-chung mengundurkan diri pada bulan September sebagai imbas dari polemik kedaluarsa dan kesalahan dan menulis tempat asal telur..
Meski sejumlah telur harus dimusnahkan karena sudah mencapai tanggal kadaluwarsa, impor telur tetap dilakukan, menurut CNA. MOA mengatakan jika dengan meningkatnya risiko flu burung selama musim dingin, negara tersebut perlu menjaga stok telur jika terjadi kekurangan.
“Jika produksi lokal pulih dan bahaya flu burung sudah terkendali maka telur lokal akan menjadi prioritas.” kata juru bicara MOA.
Jumlah telur yang mengalami pemusnahan setelah tanggal kadaluwarsanya meningkat, dari 1,5 juta menjadi 55,8 juta karena turunnya permintaan pasar.
Kementerian Pertanian mengatakan pihaknya menerapkan kebijakan adaptasi yang fleksibel, dengan keseimbangan antara produksi lokal dan impor.
Saat ini, terdapat kontrak dengan Australia untuk impor 1,28 juta telur per bulan, namun jika produksi dari peternakan di Taiwan meningkat, perjanjian tersebut mungkin akan direvisi. [BI]