Kesehatan

Mengenal Infeksi Streptococcus

Jakarta, BI [28/12] – Streptococcus merupakan bakteri yang sering menginfeksi tubuh manusia mulai dari infeksi ringan hingga berat.

Infeksi streptococcus dapat menyerang organ paru-paru, saluran nafas atas, katup jantung, kulit, ginjal. Penyakit yang ditimbulkan akibat infeksi ini antara lain: Faringitis, impetigo, demam rematik, sepsis, meningitis, erisipelas, demam scarlet, dan glomerulonefritis.

Ada dua kelompok bakteri Streptococci, yaitu alfa dan beta. Alpha (α) haemolytic streptococci adalah kelompok yang paling banyak menyebabkan penyakit. Misalnya, streptococcus pneumoniae dan streptococcus viridans.

Jenis bakteri ini dapat menyebabkan penyakit infeksi saluran napas atas, pneumonia, infeksi telinga tengah, sinusitis, meningitis, endocarditis. Sedangkan beta (β) haemolytic streptococci, terbagi lagi menjadi dua yakni grup A Streptococci (GAS) dan Grup B Streptococci (GBS). GAS dapat mengakibatkan infeksi di tenggorokan, pneumonia, impetigo, demam scarlet, serta demam rematik.

GBS umumnya banyak terdapat di dalam sistem pencernaan dan organ intim wanita. Bakteri ini dapat ditularkan secara seksual atau dari ibu ke bayi selama kelahiran dan bayi baru lahir rentan mengalami penyakit ini.

Gejala Infeksi Streptococcus

Setiap pasien dapat mengalami gejala yang berbeda, tergantung organ yang terkena dampak. Namun, infeksi streptococcus umumnya menimbulkan gejala berikut:

Kelelahan, gangguan pernapasan, demam, penurunan berat badan, masalah fungsi jantung, ruam kulit dan masalah kulit lainnya, tekanan darah tinggi dan adanya pembengkakan di wajah, kaki dan urin merah berbusa.

Pengobatan Infeksi Streptococcus

Pada kasus yang berat, pasien perlu dirawat inap dan diberi obat untuk mengatasi dan mencegah bakteri. Pastikan memberitahu dokter jika memiliki riwayat alergi obat-obatan. Sebab, beberapa orang memiliki alergi dan sensitif terhadap obat penguat antibodi tertentu.

Jika tidak diobati, beberapa jenis penyakit ini cukup dapat berakibat parah seperti penyebaran infeksi ke seluruh tubuh hingga kematian.[BI]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Lihat Juga Berita Ini :
Close
Back to top button

AdBlock Terdeteksi!

Silahkan matikan / whitelist website ini jika anda menggunakan AdBlock Extension. Iklan dari website ini sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan bisnis kami. Terima Kasih. - Please turn off / whitelist this website if you're using AdBlock Extension. Advertising from this website is vital for the sustainability of our business. Thank You.