Pembajakan Mobil, Tiga Pria Pakistan Ditangkap
Hong Kong, BI [04/12] – Pihak berwenang Hong Kong telah membuat kemajuan signifikan dalam penyelidikan insiden pembajakan mobil dan perampokan yang terjadi Jumat malam (1/12) lalu di kawasan Kwai Chung.
Insiden tersebut melibatkan sekelompok penyerang bersenjata dari Asia Selatan yang menargetkan dua orang yang bertanggung jawab untuk mengangkut ponsel pintar senilai lebih dari HK$28 juta.
Setelah penyelidikan lebih lanjut, petugas penegak hukum menduga ada beberapa orang yang secara keliru mengaku sebagai korban kejahatan tersebut. Akibatnya, pada hari berikutnya (tanggal 2/12), dua warga negara Pakistan dan rekan senegaranya yang berusia 34 tahun, yang diyakini sebagai majikan mereka, ditangkap di distrik Tsuen Wan karena dicurigai “bersekongkol untuk melakukan pencurian.”
Orang-orang yang ditangkap saat ini ditahan saat penyelidikan berlanjut, dan pihak berwenang tidak mengesampingkan kemungkinan penangkapan lebih lanjut.
Insiden tersebut terjadi ketika dua orang, berusia 22 dan 30 tahun, yang masing-masing bekerja sebagai manajer perusahaan logistik dan pekerja pengiriman, diberi tugas untuk mengangkut ponsel pintar berharga tersebut dari bandara.
Saat dalam perjalanan ke Kwun Tong dengan kendaraan komersial, mereka tiba-tiba disergap di Kwai Chung oleh dua penyerang Asia Selatan bersenjatakan pisau. Para penyerang memaksa masuk ke dalam kendaraan, mengambil kendali atas kendaraan dan muatannya.
Mereka kemudian mengantar korban ke sebuah gudang, di mana dua kaki tangannya lainnya sedang menunggu untuk menurunkan barang curian. Selanjutnya, para korban menjadi sasaran penyerangan fisik sebelum ditinggalkan di jalan terpencil di Yuen Long.
Setelah misi mereka tercapai, para penyerang melarikan diri dari tempat kejadian dengan kendaraan curian. Lalu sekitar dua jam kemudian, sebuah truk yang terbakar yang diyakini merupakan kendaraan yang sama yang dicuri ditemukan di Pat Heung.
Penyelidiki masih teus berlangsung, dan truk terbakar dinilai sebagai barang bukti penting dalam kasus pembajakan ini.[BI]