Tempat Sampah Baru Di Hong Kong Tuai Kritik
Hong Kong. BI [02/12] – Hong Kong memperkenalkan desain tempat sampah baru untuk umum, perubahan ini sebagai bagian dari upaya bersama oleh Departemen Perlindungan Lingkungan, Departemen Kebersihan Makanan dan Lingkungan, serta Departemen Layanan Kenyamanan dan Kebudayaan kota.
Sebanyak 470 unit tempat sampah baru telah diluncurkan sebagai uji coba di seluruh kota.
Tempat sampah yang baru ini terbuat dari sebagian besar berbahan plastik yang dapat di daur ulang, warna oranye dengan bagian atas yang membulat untuk mencegah penumpukan sampah.
Namun, modifikasi ini, ditambah dengan slot intake yang lebih sempit dibandingkan model lama, telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan beberapa kelompok masyarakat dan penduduk kota, yang khawatir akan potensi kesalahan.
Tempat sampah baru ini dirancang tidak hanya lebih ramah lingkungan tetapi juga lebih tahan lama, dilengkapi dengan perlindungan ultraviolet untuk memperpanjang umurnya. Slot pemasukan berbentuk oval, meski lebih sempit, dimaksudkan untuk mengontrol jumlah dan ukuran sampah yang dibuang, sehingga mengurangi kemungkinan meluap.
Fitur penting lainnya adalah dimasukkannya desain yang berfokus pada kesehatan dan keselamatan, dengan asbak yang dapat dimiringkan secara manual sehingga abu dapat langsung jatuh ke tempat sampah. Asbak ini juga bisa dilepas seluruhnya sehingga memudahkan petugas sanitasi membuang abunya. Selain itu, penggunaan bahan logam dalam konstruksi tempat sampah berkurang, mencegah terciptanya tepi tajam akibat karat, dan menjamin keselamatan pekerja.
Sebuah pintu di tempat sampah bagian dalam dan luar juga membantu petugas dalam mengganti pelapis tempat sampah, sehingga mengurangi gerakan mengangkat para pekerja sampah.
Meskipun terdapat perbaikan desain, beberapa warga menyatakan keberatannya terhadap lubang masuk yang lebih kecil, dengan alasan bahwa hal tersebut membuat pembuangan limbah menjadi tidak nyaman.
Bapak Ng Wai-tung, sekretaris Masyarakat untuk Organisasi Komunitas, telah menyuarakan keprihatinan tentang dampak tempat sampah baru ini terhadap pemulung, yaitu individu yang mengumpulkan bahan-bahan yang dapat didaur ulang dari tempat sampah untuk menghidupi diri mereka sendiri.
Banyak pemulung yang enggan menerima bantuan sosial, hanya mengandalkan kaleng kertas dan alumunium di tempat sampah. Pintu yang terkunci pada tempat sampah baru berpotensi menghambat aktivitas mulung mereka, sehingga berdampak buruk pada kualitas hidup mereka.[BI]